pengajian agama kini bisa diakses secara online lewat berbagai platform digital seperti Via Zoom, YouTube, dan Instagram. Keberadaan ruang virtual ini memberikan kemudahan bagi umat Islam untuk mengikuti taklim kapan saja dan di mana saja tanpa terbatas oleh jarak dan waktu. Dengan adanya teknologi, umat yang tinggal jauh dari pusat kota atau memiliki kesibukan padat kini bisa mengikuti kajian agama dengan mudah. Selain itu, rekaman pengajian yang tersedia di platform digital memungkinkan umat untuk menonton ulang materi yang telah dibahas, memberikan kesempatan untuk memperdalam pemahaman kapan pun diperlukan. Selain kemudahan akses, majelis taklim digital juga membawa perubahan dalam cara berinteraksi. Jika dulu interaksi dalam taklim terbatas pada sesi tanya jawab setelah kajian selesai, kini peserta bisa langsung mengajukan pertanyaan atau berdiskusi dengan pemateri melalui fitur chat atau komentar. Hal ini memperkaya pengalaman belajar karena peserta dapat berbagi pandangan atau memperjelas pemahaman langsung pada saat kajian berlangsung. Namun, meski banyak keuntungan yang ditawarkan, ada beberapa tantangan dalam majelis taklim digital. Salah satunya adalah masalah kualitas materi yang disampaikan. Tidak semua pengajian online dijalankan oleh pemateri yang memiliki latar belakang keilmuan yang cukup. Ini berisiko pada penyebaran pemahaman yang tidak tepat atau keliru. Oleh karena itu, penting bagi umat untuk lebih selektif dalam memilih majelis taklim yang dipandu oleh ulama atau ustaz yang memiliki otoritas dan pengetahuan yang benar.Majelis taklim digital juga membuka peluang untuk lebih inklusif. Sebelumnya, pengajian sering kali terbatas pada kalangan tertentu, misalnya mereka yang memiliki waktu luang atau tinggal di kota besar. Namun, dengan ruang virtual, siapa pun bisa bergabung, termasuk perempuan dan anak muda yang sebelumnya mungkin merasa kurang terlibat dalam kajian agama. Dengan cara ini, majelis taklim digital berpotensi menciptakan ruang yang lebih luas untuk umat Islam dari berbagai latar belakang dan usia untuk belajar bersama. Transformasi majelis taklim ke dunia digital membawa banyak manfaat. Teknologi memberikan kemudahan akses dan memperluas jangkauan penyebaran ilmu agama. Namun, tantangan terbesar tetap pada pemilihan materi yang benar dan kredibel agar tidak terjadi penyebaran informasi yang keliru. Dengan pemanfaatan yang bijak, majelis taklim di era digital bisa menjadi sarana yang efektif untuk memperdalam pemahaman agama dan memperkuat ukhuwah antar umat.Â
Sumber:
smail, F., Simbuka, S., & Nagauleng, A. M. (2023). Manajemen Berbasis Digital: Optimalisasi Gerakan Dakwah Pada Majelis Taklim. Ahsan: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 2(2), 79-87.
Sutjipto, V. W., Putri, M. L., Sary, M. P., Putri, A. D., & Novanra, F. (2021). Literasi Digital Berbasis Edukasi dalam Pemanfaatan Gadget di Kalangan Kelompok Majelis Taklim pada Masa Pandemi. Satwika: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 76-86.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H