Mohon tunggu...
Erlinda Nofianti
Erlinda Nofianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa di Universitas Diponegoro mengambil Program Studi Teknik Geodesi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bantu Percepatan Program KEJAR dan BIAN, Mahasiswa KKN Tematik UNDIP X UNICEF Ciptakan Peta Pos Pelayanan Imunisasi!

21 Agustus 2022   13:40 Diperbarui: 21 Agustus 2022   13:41 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Pos Pelayanan Imunisasi Program BIAN Tahun 2022 Puskesmas Banyudono 1 (Dokpri)

Adanya pandemi COVID-19 mengakibarkan pelaksanaan imunisasi rutin tidak dapat berjalan optimal. Data beberapa tahun terakhir menunjukkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi rutin, baik itu imunisasi dasar maupun imunisasi lanjutan, yang cukup signifikan. Hal ini menyebabkan jumlah anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap sesuai usia semakin bertambah banyak. Dampak dari jumlah kasus PD3I seperti campak, rubella, dan difteri di beberapa wilayah.dan terjadinya Kejadian Luar Biasa atau KLB.

Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai target atau goal global seperti mencapai eliminasi campak-rubela atau Congenital Rubella Syndrome (CRS) pada tahun 2023 serta mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan Dunia Bebas Polio pada tahun 2026. Salah satu upaya pemerintah untuk mencapai target tersebut yaitu dengan adanya program Imunisasi KEJAR dan BIAN. Imunisasi Kejar adalah kegiatan memberikan imunisasi kepada anak yang belum menerima dosis vaksin sesuai usia yang ditentukan pada jadwal imunisasi nasional, sedangkan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) adalah upaya pemberian imunisasi yang dilaksanakan secara terintegrasi yang meliputi kegiatan imunisasi tambahan yaitu pemberian satu dosis imunisasi campak-rubela massal dan imunisasi kejar yaitu pemberian satu atau lebih jenis imunisasi untuk melengkapi status imunisasi anak usia 12-59 bulan.

Program KEJAR & BIAN dilaksanakan di seluruh kabupaten se Jawa Tengah dengan melibatkan juga tenaga kesehatan di puskesmas, termasuk Puskesmas Banyudono 1 yang menjalankan program ini di 9 desa wilayah kerjanya. Jumlah sasaran program ini di 9 desa wilayah kerja Puskesmas Banyudono 1 adalah 1670 anak dengan rincian 883 laki-laki dan 787 perempuan. Dalam pelaksanaan program ini data di masukkan secara real time pada Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) sehingga membutuhkan orang yang paham akan IT atau terbiasa dengan komputer. Di Kecamatan Banyudono sendiri untuk kader Kesehatan setiap desa yaitu ibu-ibu yang dimana kemampuan IT nya kurang memadai, sehingga diperlukan relawan yang dapat membantu dalam penginputan. Mahasiswa KKN Tematik UNDIP X UNICEF membantu para kader Kesehatan di setiap desa untuk melakukan penginputan di aplikasi tersebut. Bantuan dari Mahasiswa KKN ini sangat dibutuhkan karena mengingat banyaknya jumlah sasaran dan kurangnya Sumber Daya Manusia yang paham akan IT atau komputer.

Penginputan pada Aplikasi Sehat Indonesia Ku (ASIK). Dokpri
Penginputan pada Aplikasi Sehat Indonesia Ku (ASIK). Dokpri

Wilayah kerja dari Puskesmas Banyudono terdiri dari 9 desa, yaitu Desa Ngaru-Aru, Denggungan, Trayu, Banyudono, Ketaon, Bendan, Bangak, Tanjungsari dan Batan. Pelaksanaan imunisasi massal bertempat di balai desa dari masing-masing desa, kecuali Desa Ketaon yaitu bertempat di Gedung Serbaguna Ketaon. Sasaran dari program KEJAR & BIAN merupakan semua masyarakat Indonesia, tak terkecuali bagi pendatang yang sedang berada di wilayah Banyudono. Lokasi-lokasi pos pelayanan imunisasi tersebar di berbagai desa sehingga membuat masyarakat pendatang agak bingung dalam menentukan pos mana yang akan digunakan sebagai imunisasi. Oleh karena itu mahasiswa KKN Tematik berinisiatif untuk menciptakan Peta Persebaran Pos Pelayanan Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono 1 yang nantinya akan di tempel di Puskesmas Banyudono 1 dan beberapa desa penyelenggara imunisasi.

Pengumpulan data untuk membuat peta dilaksanakan secara online, data yang dibutuhkan yaitu Batas Administrasi Desa dan Kabupaten dalam bentuk shapefile yang didapatkan dari website Inageoportal dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dan juga titik koordinat setiap pos pelayanan imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono 1 yang didapatkan dari Google Earth. Data yang telah terkumpul kemudian akan dibuat peta menggunakan software ArcGIS.

Peta Pos Pelayanan Imunisasi Program BIAN Tahun 2022 Puskesmas Banyudono 1 (Dokpri)
Peta Pos Pelayanan Imunisasi Program BIAN Tahun 2022 Puskesmas Banyudono 1 (Dokpri)

Setelah peta dibuat, maka akan di cetak dan diserahkan ke puskesmas dan juga ditempelkan di beberapa desa penyelenggara imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Banyudono 1. Pada Rabu, 10 Agustus 2022 hasil peta cetak diserahkan kepada Ibu Misni selaku perwakilan dari Puskesmas Banyudono 1 dan juga selaku Bidan Desa Trayu. Menurut Ibu Misni “Adanya peta ini akan memudahkan masyarakat pendatang maupun masyarakat lokal dalam mobilitas menuju ke pos pelayanan imunisasi program BIAN dan ini sangat membantu sekali”.

Penyerahan peta cetak kepada Bidan Desa Trayu (Dokpri)
Penyerahan peta cetak kepada Bidan Desa Trayu (Dokpri)
Penempelan peta cetak di Balai Desa Trayu (Dokpri)
Penempelan peta cetak di Balai Desa Trayu (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun