Mohon tunggu...
Erlindani Setya Martanti
Erlindani Setya Martanti Mohon Tunggu... -

Yang terbaik adalah : Aku telah mencobanya, dan yang terburuk adalah : Aku akan mencobanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Celoteh

16 Agustus 2012   14:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:40 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


awalnya hanya menyapa
lalu berkata
setelah itu bersuara
kemudian berceloteh membara

kicauan sang sesama
menggunjingi sesama
membuat yang tidak ada menjadi ada,
celoteh yang tak sesuai fakta

fitnah ...
di baju mu tertera kata yg membuat ku ingin muntah
karena hidup mu penuh dengan bahan-bahan mentah
yang tak pernah matang walaupun umur mu bertambah

hidup mu penuh dengan celotehan
padahal tuhan mu telah mengajarkan
mengajarkn kebaikan
dan  menjauhi kemungkaran

mengapa kau slalu begitu
berceloteh dan menggerutu
menyakiti hati sesamamu
tanpa ragu kau tetap berseru
tanpa memikirkan apa dosa itu

celoteh yg tak bermutu
membuat fitnah dan mengguncangkan dunia mu
merontokan pahalamu
dan menggunung dosa mu

namun mengapa kau selalu baggakan itu

padahal saku dosa mu telah meluap

sinar mu telah redup

dan hati mu telah menyusut

jika kau tak tau apa itu satu

maka kau juga tak mengetahui itu dua

jika hati mu telah terhantam batu

maka kau tak akan mengerti apa itu dosa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun