Mohon tunggu...
Erlindani Setya Martanti
Erlindani Setya Martanti Mohon Tunggu... -

Yang terbaik adalah : Aku telah mencobanya, dan yang terburuk adalah : Aku akan mencobanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berubah

12 September 2012   15:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:33 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dekat namun jauh
kini terasa membara dalam dada sang petaka
cahya malam redup sayup-sayup
menerpa gederang peti kesunyian
tak disangka tak diduga
sang mimpi menjadi nyata
senyum sapa teriakan asa
hidup adalah sandiwara
hahahhahaha
kata tawa sang pujangga
hihihihihihihihi
kata tawa sang pencuri
mati hati untuk mengerti
logik dan rasa tak sama
bukan tak mengerti
bukan tak menyadari
namun hantaman itu terasa kuat
darah menjadi tinta
semuanya berubah
dunia kita berubah
waktu tlah menyihir hati kita
menyinarkan rasa yang berbeda
dan kini tanya nya
apakah semua akan seperti dahulukala???
ketika kita bisa berteriak bersama
bersenandung bersama
jawab ku mungkin tidak :(
bukan aku yang mau
tapi kau yang mau
bukan aku yang ingin
tapi kamu lah yang membuatnya
dibuat oleh erlindani setya martanti
tanggal 12 des 2012 pukul 22:14

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun