Mohon tunggu...
Erlinda Ahmad
Erlinda Ahmad Mohon Tunggu... -

Mapan Lantaran Memberi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Review ”Rambu-Rambu Spiritual” (Bekal Mudik Menuju Alloh)

12 Mei 2012   07:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:24 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang bertambah pada diriku hari ini? Apabila hari demi hari, malam demi malam berlalu dengan hampa, tanpa ada upaya pendekatan kepada Alloh, tanpa kutahu hakikat kerinduan kepada-Nya.

Bagaimana bisa kumenghirup dan menghembuskan napasku tetapi pada saat yang sama aku tidak merasakan getaran anugrah dan kebaikan Alloh yang melimpah itu?

Usiaku sudah lima belas tahun, dua puluh, tiga puluh, empat puluh, atau bahkan lima puluh!! Bagaimana dengan kualitas shalat dan puasaku?? Apakah hatiku bergetar ketika mulutku mengucap “Allohu Akbar”?? Apa yang aku rasakan ketika bersujud, yang secara kuantitas sudah tidak terhitung jumlahnya, namun hanya beberapa saja darinya yang disertai kesadaran akan Alloh??

Sebulan penuh mata tidak pernah menangis karena Alloh, mata macam apa itu? Sebulan penuh mata tidak pernah menghatamkan Al-Quran; mata macam apa itu?? Mata yang selalu terpesona setiap kali melihat dunia? Mata yang memandang hina orang lain dan melihat dirinya lebih hebat dibandingkan dengan mereka??

Kumenelisik dan mengingatkan diriku. Aku mengaji minggu ini, bulan ini, bulan sebelumnya, atau bahkan kumenunggu bulan Ramadhan untuk melakukannya? Dari sini berapa ayat yang membuatku berhenti membaca, lalu air mataku mengalir karena takut kepada Alloh?? Berapa ayat yang aku baca, kemudian aku tidak memahami artinya, lalu-karena aku tidak ingin melewatkan firman Alloh- aku ambil salah satu literatur tafsir, lantas aku telaah makna ayat itu? Berapa ayat Al-Quran yang mengguncangkan hatiku saat ku menyimaknya, tapi sepertinya aku membaca halaman per halaman Al-Quran dengan hati yang sibuk dengan hal-hal lain, sehingga aku tidak memperhatikan apa yag diucapkan Alloh kepadaku? Tanpa kusadari hakikat membaca Al-Quran adalah membaca undangan Alloh dan aku harus datang.

Satu malam aku tangisi dosa, tapi sepuluh malam aku lupa. Satu kali aku bertobat, namun berkali-kali aku rusak dengan maksiat. Waktuku lepas begitu saja tanpa ada gunanya. Siang dan malam silih berganti datang mengurungku dalam keraguan. Hawa nafsu membuatku sibuk menelisik aib orang lain tanpa memperhatikan aibku sendiri. Nafsu juga membuatku sibuk mencari kedudukan di sisi manusia. Benarkah untuk semua ini aku diciptakan??? Apakah untuk tujuan ini Alloh menundukkan alam semesta untukku??? Sampai kapankah aku biarkan hari-hari ini berlalu tanpa aku tahu arah dan tujuan??? Lupa bahwa di dunia ini aku akan segera dipanggil untuk berangkat. Yang entah kapan panggilan itu datang, aku tidak tahu.

Bagaimana aku mati, sementara aku belum sampai pada titik terdalam makna berhubungan dengan Alloh???

Ya Alloh, bantulah aku untuk selalu mengingat-MU, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah secara baik kepada-Mu. (HR. Abu Dawud). Aku ingin menjadi orang yang cerdas penuh vitalitas, yaitu orang yang selalu merendah dan berbuat untuk kehidupan setelah mati. Bukan orang bodoh dan lemah yang menuruti hawa nafsu sambil berharap kepada Alloh”

Ya Alloh Yang Maha Pemberi Rahmat, Maha Pemberi nikmat, Maha Baik, berilah kami semangat untuk mendekat kepada-Mu, tunjukkanlah kepada kami jalan para pecinta, jadikanlah kami termasuk ke dalam kelompok orang yang mendekat kepada-Mu, hiasilah hati kami dengan ketakwaan, jadikanlah kami golongan orang yang menghadap kepada-Mu dengan tulus dan kokoh

Ya Alloh, sampai kapan kami lalai dan berpaling dari-Mu, sementara umur terus berlalu? Ya Alloh Yang Maha Penolong terhadap orang-orang yang meminta pertolongan, Yang tidak pernah mengecewakan orang yang menaruh harapan, aku adukan kepada-Mu nafsu jahat kami yang selalu merusak kami yang ingin menghadap-Mu

Ya Alloh, tidak ada kekuatan selain kekuatan-Mu, kuatkanlah kami menghadapi nafsu jahat kami dengan cahaya-Mu, sehingga kami tegar menempuh perjalanan kepada-Mu, mendekat kepada-Mu, dan hati kami selalu rindu menghadap-Mu. Jadikanlah ridha-Mu yang sempurna sebagai hasil yang kami raih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun