Yogyakarta - Jumat, 7 Juni 2024. Sanggar Nuun Yogyakarta mengadakan penampilan Studi Pertunjukan Kemah Seni VIII yang bertajuk "Seperti Malam Bila Bertambah Malam". Pertunjukkan ini diadakan sebagai acara pelantikan atau debut para anggota baru Sanggar Nuun Yogyakarta dibidang studi pertunjukkan. Sanggar Nuun sendiri berfokus pada empat bidang kesenian, yaitu Musik, Teater, Sastra, dan Seni Rupa. Pada pertunjukkan kali ini hanya berfokus pada bidang teater.
Pertunjukkan kemah seni yang bertajuk "Seperti Malam Bila Bertambah Malam" ini diadaptasi dari naskah karya Putu Wijaya yang berjudul "Bila Malam Bertambah Malam". Cerita "Bila Malam Bertambah Malam" karya sastrawan Putu Wijaya ini mengisahkan tentang kisah cinta yang terhalang oleh perbedaan kasta. Dalam karya aslinya, cerita "Bila Malam Bertambah Malam" ini berlatar belakang daerah Bali. Sedangkan naskah yang dilakonkan oleh Sanggar Nuun ini berlatar belakang Sulawesi tepatnya di Makassar.
Pertunjukkan Kemah Seni "Seperti Malam Bila Bertambah Malam" dari Sanggar Nuun ini menerima banyak sekali antusias dari berbagai kalangan terlebih dari kalangan mahasiswa Univeristas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Di mana Sanggar Nuun merupakan organisasi kesenian yang terafiliasi dengan Badan Otonomi Kampus (BOM) Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Saking banyaknya menerima antusias dari para penonton, area parkir yang Sanggar Nuun gunakan sebagai tempat pementasan ini dipenuhi oleh para penonton yang ingin melihat penampilan pertunjukkan yang Sanggar Nuun berikan. Sesaat pertunjukan seni ini dimulai, para penonton bergegas mencari tempat terbaik agar bisa menonton tanpa terhalang dengan penonton yang lain, seperti berdiri disamping kanan dan kiri ataupun berdiri di paling belakang tempat duduk penonton, maupun menegakkan tubuhnya saat pertunjukan berlangsung.
Pertunjukkan Kemah Seni "Seperti Malam Bila Bertambah Malam" ini sukses membawa penonton masuk ke dalam cerita yang mereka bawakan, dengan akting para aktornya yang membawa karakter yang diperankan dengan baik, dibantu dengan musik latar dan pencahayaan yang semakin mengantarkan para penonton masuk ke dalam ceritanya.
Misalnya seperti Supri yang sukses membuat penonton tertawa nyanyian dan celetukannya, Bu Haji yang sukses membawa penonton keperasaan tegang yang mencekam di dialognya yang mengusir Ayu dari rumahnya, penonton juga diantarkan ke perasaan emosional di ujung pertunjukkan saat Bu Haji merasa menyesal telah mengusir Ayu dan menyuruh Farhan untuk mengejarnya.
Registrasi pertunjukan Sanggar Nuun ini dibuka sejak pukul 19.00 dan dilaksanakan di parkiran Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora akmpus barat Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pertunjukkan Kemah Seni "Seperti Malam Bila Bertambah Malam" ini dimulai pukul 20.00 dengan dibuka oleh pembawa acara yang menyapa dan memberi penghormatan kepada kepala Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Univeristas Islam Negeri Yogyakarta.
Lalu berterimakasih kepada penonton yang telah meluangkan waktunya untuk melihat pertunjukan yang mereka siapkan, berterimakasih kepada sponsorship yaitu Imperial Digital Printing dan Blandongan, patnership yang terdiri dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Islam Negeri Yogyakarta yaitu Paduan Suara Mahasiswa Gita Savana, Mapalaska, Kalimasada, dan Teater Eska, dan terakhir berterimakasih kepada media patner meraka yaitu Arena, Event Jogjakartans, Info Teater Jogja, KAF Media, Jogja Punya Acara.