Minyak jelantah merupakan salah satu limbah rumah tangga yang jika dibuang sembarangan dapat berdampak buruk bagi lingkungan. Biasanya minyak jelantah langsung dibuang tanpa adanya proses pengolahan terlebih dahulu (Widyawati & Hidayah, 2022). Dalam upaya mengoptimalkan pengelolaan limbah rumah tangga khususnya minyak jelantah dapat dilakukan dengan mengubahnya menjadi bermanfaat. Minyak jelantah dapat didaur ulang, seperti yang telah di lakukan (Sundoro et al., 2020) tentang pemanfaatan minyak jelantah dalam pembuatan lilin warna-warni.
Oleh karena itu, mahasiswa Universitas Negeri Semarang program studi Kesehatan Masyarakat yang tengah melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) MBKM SKM Penggerak di Kabupaten Semarang membuat sebuah program pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga salah satunya yaitu berupa Leaflet Tentang Tata Cara Mengubah Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi. Â Leaflet ini diberikan ke kelurahan Langensari khususnya RW 06, Kabupaten Semarang. Hal ini dikarenakan masyarakat kelurahan Langensari dalam mengelola limbah jelantah masih banyak yang langsung dibuang ke tempat pembuangan sampah, hanya terhitung jari yang menjualnya kepada pengepul.
Leaflet berisi tentang bahaya minyak jelantah yang tidak dikelola, manfaat pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, alat, bahan serta langkah-langkah membuat lilin aromaterapi dari jelantah. Selain itu juga manfaat aromaterapi sendiri seperti untuk menenangkan pikiran, mengusir serangga dan lainnya. Harapannya dengan adanya leaflet, setelah dilakukan praktik pembuatan lilin aromaterapi dari jelantah sebelumnya, ibu-ibu dapat mempraktikannya kembali di rumah masing-masing
Referensi :
Sundoro, T., Kusuma, E., & Auwalani, F. (2020). Pemanfaatan Minyak Jelantah Dalam Pembuatan Lilin Warna-Warni. Jurnal Pengabdian Masyarakat Ipteks, 6(2), 127--136.
Widyawati, F., & Hidayah, A. N. (2022). Upaya Pengolahan Limbah Rumah Tangga dalam Pelatihan Pembuatan Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci di Desa Uma Beringin. Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:251425032
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H