Mohon tunggu...
Erlina Shifa
Erlina Shifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jangan takut gagal. Gagal adalah bagian dari proses sukses. Yang penting adalah bangkit dan terus mencoba~ someone

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Ketahanan Mental Siswa dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0

23 September 2024   17:09 Diperbarui: 23 September 2024   17:10 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era Revolusi Industri 4.0 telah mengubah pengaruh dunia dengan cepat. Teknologi digital yang semakin berkembang pesat, memunculkan berbagai peluang dan tantangan baru. Dalam konteks pendidikan, siswa dihadapkan pada tuntutan untuk memiliki kemampuan adaptif, kreatif, dan inovatif agar mampu bersaing di masa depan. Namun, di balik kemajuan teknologi yang berkembang, tersimpan berbagai tantangan terhadap ketahanan mental siswa. Tekanan akademis, persaingan yang ketat, dan paparan informasi digital yang berlebihan dapat memicu stres, kecemasan, dan gangguan mental lainnya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Mental Siswa di Era Revolusi Industri 4.0 dimulai dari Persaingan yang ketat dalam dunia pendidikan, tuntutan nilai tinggi, dan beban tugas yang berat dapat memicu stres dan kecemasan pada siswa, adapun paparan informasi digital yang berlebihan serta penggunaan media sosial yang kurang dibatasi dapat memicu terjadinya cyberbullying yang menggangu kesehatan mental siswa, dan terakhir Kurangnya dukungan dari keluarga, teman, dan lingkungan sekolah dapat memperburuk kondisi mental siswa yang sedang mengalami kesulitan.

Penyebab Menurunnya Ketahanan Mental Siswa diantaranya:

1. Kurangnya Kesadaran orang tua dan siswa yang belum memahami pentingnya kesehatan mental dan bagaimana mengelola stres secara efektif.

2. Stigma negatif terhadap gangguan mental membuat banyak siswa enggan untuk mencari bantuan profesional.

3. Keterbatasan fasilitas dan akses terhadap layanan kesehatan mental di beberapa daerah menjadi kendala dalam penanganan masalah mental pada siswa.

4. Kurangnya peran aktif orang tua dan guru dalam mendukung kesehatan mental siswa, seperti memberikan edukasi dan pendampingan.

Oleh karena itu perlu adanya Solusi dalam Membangun Ketahanan Mental Siswa dengan cara Meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang kesehatan mental sejak dini melalui program edukasi di sekolah dan dinas kesehatan, Meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental yang profesional dan terjangkau, Membangun lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan inklusif, serta mendorong komunikasi terbuka antara siswa, guru, dan orang tua, Memberikan pelatihan dan bimbingan kepada siswa dalam mengelola stres, seperti teknik relaksasi, mindfulness, dan manajemen waktu, Meningkatkan peran aktif orang tua dan guru dalam mendukung kesehatan mental siswa, seperti memberikan dukungan emosional, pendampingan, dan komunikasi yang positif, dan Memanfaatkan teknologi digital secara positif untuk mendukung kesehatan mental siswa, seperti aplikasi meditasi, platform konseling online, dan konten edukasi tentang penyuluhan kesehatan mental.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun