metode diantaranya seperti Activity Based Costing (ABC) atau cara lama. Metode tersebut akan memaparkan lebih jelas biaya – biaya yang memberikan nilai tambah maupun tidak. Dua metode tersebut akan memperlihatkan biaya overhead pabrik yang dikeluarkan selama proses produksi yang akan memberikan hasil akhir untuk menghasilkan biaya unit per produk. Hal tersebut akan memberikan pandangan terhadap pemilik perusahaan untuk mengambil langkah keputusan yang dapat diambil dengan memilih diantara dua metode tersebut mana yang lebih efisien digunakan untuk sebuah proses produksi produk.
UMKM sering kali dihadapkan sebuah tantangan dalam hal efisiensi produksi, dimana hal tersebut dapat teratasi dengan menggunakanSalah Satu UMKM-nya adalah Poduksi Tahu dan Tempe “Mandhala Tofu” yang beralamatkan di Kalabahi, teluk Mutiara, Ds Adang Buom Kalabahi Mutiara Alor, Nusa Tenggara Timur yang memproduksi dengan bahan baku utamanya adalah kedelai yang menghasilkan produk tahu dan tempe. Selama satu bulan, pabrik tersebut dapat mengasilkan banyak hasil produk, dimana dari bahan baku tahu 14.000 kg dan tempe 2.800 kg. Namun pabrik tersebut belum mengetahui secara mendetail perhitungan biaya bahan pokok produksi karena hanya fokus pada probilitas semata. Dengan pilihan metode ini dapat membantu pabrik tersebut untuk memberikan solusi pengambilan keputusan yang strategis untuk pabrik tersebut.
Tujuan didirikannya sebuah usaha tak lain lagi adalah untuk memperoleh dan juga memaksimalkan profitabilitas yang gunanya untuk kelangsungan dan pertumbuhan suatu usaha. Agar laba dapat dicapai secara optimal, maka diperlukan harga jual produk harus ditentukan dengan tepat. Diperlukan perhitungan yang tepat mengenai harga pokok produksi dimana hal tersebut menjadi komponen penting dalam pencapaian keuntungan yang optimal. Apabila seorang pelaku usaha salah dalam menentukan harga pokok produksi akan berakibat pada hasil harga jual yang tidak sesuai, konsekuensinya yaitu pabrik akan mengalami penurunan atau kerugian bahkan bisa bangkrut. Perhitungan harga pokok produksi yang tepat diperlukan metode yang pas agar memperoleh hasil yang akurat dalam penetapan harga jual produk yang sesuai agar tidak menurunkan keuntungan usaha. Metode yang dapat digunakan bisa berupa perhitungan Activity Based Costing (ABC) dan Cara lama atau metode tradisional manakah yang lebih efisien diantara kedua metode tersebut?.
Activity Based Costing (ABC) adalah suatu metode perhitungan biaya yang lebih detail dan lebih akurat dibandingkan cara lama atau metode tradisional. Metode tradisional seringkali tertuju pada pengelokasian biaya overhead pabrik secara rata – rata saja, sedangkan metode ABC dilakukan perhitungan biaya dengan cara membagi biaya overhead pabrik berdasarkan aktivitas beserta biaya pemicu yang dapat memunculkan biaya tersebut. Walaupun dikatakan akurat dan detail, ABC juga memiliki suatu kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode ABC diantaranya: Dalam perhitungan biayanya lebih akurat karena dihitung benar-benar sesuai dengan data aktivitas yang terjadi, dapat membantu dalam mengindetifikasi suatu aktifitas yang tidak afisien dimana aktivitas tersebut tidak menimbulkan nilai tambah, dan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik. Kekurangan metode ABC diantaranya: dalam hal pengaplikasian perhitungan biaya menggunakan metode tersebut seringkali membutuhkan waktu dan biaya yang cukup banyak serta lama, bahkan data yang dibutuhkan dalam perhitungan biaya harus akurat dan lengkap untuk mendapatkan hasil yang mendetail.
Metode Activity Based Costing (ABC) akan memperlihatkan pada kegiatan – kegiatan yang tidak jelas terlihat melalui analisis akuntansi tradisional. Metode ini mampu mengontrol biaya dengan memberikan informasi mengenai aktivitas yang dapat memicu kemunculan biaya. Tahapan perhitungan memiliki banyak pemicu, sehingga memiliki keuntungan yang menghasilkan data atau hasil perhitungan harga pokok produksi yang lebih tepat dan siginifikan dan juga lebih akurat dalam menentukan harga jual per produk yang tujuannya untuk mengurangi biaya lebih dan biaya yang tidak sesuai. Apabila metode lama digunakan untuk menentukan harga pokok produksi, belum tentu menghasilkan penetapan harga jual yang memberikan keuntungan. Metode lama menggunakan sistem akuntasi biaya yang menghitung berdasarkan jumlah unit yang dibuat. Terdapat beberapa kelemahan dalam pehitungan biaya tersebut, lalu dianggap salah dalam menghasilkan biaya yang tepat dalam perhitungan sehingga tidak tercapai keuntungan yang optimal.
Observasi telah dilakukan pada Produk Tahu dan Tempe “Mandhala Tofu” melalui wawancara terhadap pemilik usaha yaitu Mas Riyan untuk mendapatkan data yang akurat dalam perhitungan biaya. Hasil observasi yang sudah dilakukan dengan metode ABC maupun cara lama. Metode ABC menggunakan cara perhitungan yang membebankan biaya produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya oleh aktivitas yang terlibat proses produksi, sedangkan untuk cara lama hanya melalui pembagian rata -rata satu elemen saja. Oleh karena itu, cara perhitungan menggunakan metode ABC sangat penting karena perhitungan yang relatif akurat dan relevan bagi suatu perusahaan.
Dibandingkan dengan menggunakan metode lama atau tradisional, metode ABC lebih spesifik karena metode lama hanya digunakan untuk membantu pemilik dari Pabrik Tahu dan Tempe “ Mandhala Tofu” untuk menghitung harga pokok yang tertuju pada satu elemen menggunakan jam mesin saja, sedangkan metode ABC dapat menghitung biaya harga pokok melalui aktivitas – aktivitas yang terjadi selama proses produksi disertai dengan biaya pemicu yang menyertai. Dimana perhitungan tersebut spesifik pada aktivitas yang terjadi di proses produksi pabrik yaitu penggilingan, perebusan, penyaringan, pengemasan dan pencetakan disertai dengan biaya pemicu yang terikat dengan masing – masing proses yang terjadi.
Hasil analisis setelah dilakukan perhitungan, metode ABC menghasilkan angka harga jual per produk yang lebih kecil dari harga jual per produk sebenarnya sebelum ada perhitungan lewat metode oleh pemilik Pabrik Tahu Tempe “Mandhala Tofu”, sehingga mempermudah pelaku usaha dapat memperhitungkan keuntungan yang didapat dari hasil perhitungan metode tersebut, sedangkan untuk metode lama atau tradisional juga menghasilkan harga jual kecil namun, dianggap kurang relevan karena perhitungan hanya melalui satu aktivitas saja tanpa mempertimbangkan yang lainnya. Maka dari itu pelaku usaha UMKM Pabrik Tahu Tempe “Mandhala Tofu” dapat menggunakan perhitungan biaya dengan menggunakan metode ABC karena perhitungan tersebut lebih relevan dan akurat untuk digunakan, hasil yang didapat juga dapat membantu pemilik usaha untuk memperhitungkan keuntungan yang didapat untuk mencapai suatu keuntungan yang optimal.
Metode ABC menggambarkan produksi yang lebih rinci dan relevan daripada metode lama atau tradisional. Apabila terdapat biaya yang tidak tepat atau tidak memberikan nilai tambah dapat ditemui dengan cara membagi aktivitas yang perlukan dengan biaya yang menggunakan sumber daya. Maka hal tersebut dapat memungkinkan pelaku usaha UMKM untuk menjadikan sebuah pertimbangan pengambilan keputusan untuk menuju suatu usaha UMKM yang lebih baik, mampu memberikan indentifikasi mengenai aktivitas atau kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah untuk pelaku usaha, dan mampu memberikan pengevaluasian kerja serta pengalokasian sumber daya yang digunakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H