Erlina Maf'atun Rohmah ( Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP Unissula)
 Nila Ubaidah, S.Pd., M.Pd. ( Dosen Pendidikan Matematika, FKIP Unissula)
   Saat ini Indonesia telah dihadapkan dengan fenomena revolusi industri yang kini kita kenal dengan istilah revolusi Society 5.0 yaitu penyempurnaan involusi industri  yang bukan hanya menekankan pada kecerdasan buatan melainkan menekankan pada peran manusia itu sendiri. Era di mana teknologi dan internet bukan hanya sekedar berbagi informasi melainkan untuk menjalani kehidupan dan juga untuk meningkatkan sumber daya yang ada, semakin berkembangnya teknologi dari waktu ke waktu ada masyarakat yang menyambut dengan gembira ada juga yang khawatir dengan efek jangka panjangnya. Mereka yang bergembira beralasan bahwa semakin canggihnya teknologi menjadikan pekerjaan yang sulit menjadi mudah untuk dikerjakan. Sementara, bagi mereka yang khawatir terhadap efek jangka panjangnya Ia berpikir bahwa semakin sedikitnya lapangan pekerjaan yang tersedia akibat adanya teknologi.
   Mereka khawatir bahwa pekerjaannya akan digantikan oleh teknologi ke depannya. Dikutip dari cnbc, saat ini Indonesia sedang gencar-gencarnya mengejar ketertinggalan teknologi dari negara lain dengan melakukan berbagai macam inovasi. Muncul rumor bahwa nanti ke depannya ada beberapa pekerjanya akan berpotensi digantikan oleh robot salah satu sektor sasarannya adalah pegawai negeri sipil atau PNS. Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa beberapa sektor pekerjaan yang ada di lingkup PNS akan berpotensi digantikan oleh teknologi robot ke depannya. Seharusnya membuat kita sadar untuk meningkatkan kemampuan atau potensi yang kita miliki di era saat ini. Hal ini penting banget supaya kita tidak tertinggal oleh kecanggihan teknologi. Perubahan yang serba cepat ini bukan seharusnya dijadikan suatu hambatan bahkan ketakutan melainkan sebagai tantangan untuk bisa bersemai dan bersahabat dengan perubahan tersebut. Oleh karena itu penting buat kita untuk bisa terus tumbuh dan berkembang terutama dalam adaptasi di  era Society 5.0 yang serba digital.
   Kemampuan  bahasa menjadi alat komunikasi yang penting buat dikuasai di era digital saat ini baik itu di perkuliahan ataupun pekerjaan. Kemampuan bahasa sangat dibutuhkan untuk jadi bahasa pengantar dalam melakukan pekerjaan atau menyelesaikan tugas kuliah. Buat yang kuliah dosen  pasti bakal mengarahkan  untuk melakukan riset atau penelitian terhadap literatur berbahasa asing. Buat yang bekerja  pasti akan dihadapkan dengan kondisi di mana alat pekerjaan yang kalian pakai untuk mengerjakan sesuatu memiliki petunjuk penggunaan yang menggunakan bahasa asing. Bahasa asing juga diperlukan untuk menjadi bahasa pengantar dalam melakukan pekerjaannya. Latihlah skill bahasa setidaknya bisa menguasai bahasa asing yang ada selain bahasa Indonesia bahasa yang kalian pelajari pun bisa sesuai dengan minat. Mungkin bisa bahasa Inggris, Jepang, Korea, Cina, dan lain-lain.
   Kemudian yang kedua  berpikir kritis, ketersediaan informasi yang mudah untuk diakses rawan terjadi adanya berita atau informasi palsu, yang masih diragukan kebenarannya akan sangat berbahaya bagi keberlangsungan peradaban-peradaban. Bisa hancur berantakan hanya satu berita palsu yang disebar secara berulang-ulang. Kita harus bersikap selektif dan skeptis atau meragukan informasi yang baru kita dapatkan. Harus cek tentang kredibilitas dari media yang membuat pemberitaan itu dan memeriksa apakah benar peristiwa itu terjadi atau tidak. Kemampuan berpikir kritis ini penting untuk dikembangkan supaya kita tidak terbawa dalam arus yang salah. Selain itu, kemampuan berpikir kritis bisa kita gunakan untuk menganalisis peluang-peluang permasalahan sosial dan pengambilan keputusan dalam hidup, agar lebih efektif serta efisien. Kemudian yang ketiga, komunikasi interpersonal manusia tidak bisa lepas dari bantuan orang lain karena hakikatnya manusia itu disebut sebagai makhluk sosial di mana kita tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain. Kemampuan berkomunikasi menjadi hal yang penting agar di manapun kita berada kita dapat mengutarakan pendapat kita dan perasaan yang kita alami dengan baik, komunikasi info  juga dibutuhkan dalam dunia karir.
   Keempat, kemampuan berkolaborasi seperti yang  tadi bahwa tidak ada manusia yang bisa hidup tanpa orang lain, individu yang satu membutuhkan individu yang lain untuk bisa mempertahankan hidupnya. Kemampuan berkolaborasi menjadi potensi selanjutnya yang bisa dikembangkan di era saat ini. Dalam dunia pekerjaan kita pasti akan dihadapkan kondisi di mana kita akan diarahkan untuk bekerja sama dengan tim lain untuk menangani suatu proyek. Jikalau tidak memiliki kemampuan untuk berkolaborasi maka akan sulit untuk beradaptasi dilingkungan. Kemampuan berkolaborasi juga sangat membantu banyak perusahaan-perusahaan besar yang sudah menerapkan hal tersebut seperti gojek dengan tokopedia. Selanjutnya ada dua perusahaan provider yakni perusahaan Indosat ooredoo dengan trim  merger untuk berkolaborasi menjangkau pasar yang lebih luas lagi dan memberikan pelayanan yang keep maksimal. Kelima, keterampilan digital seperti keterampilan menggunakan komputer, media sosial, digital marketing, web Master, desain grafis, videografi,  saat ini sudah muncul fenomena baru yaitu metaforce sebuah teknologi yang menggunakan virtual reality yang membuat dunia digital atau dunia maya seolah-olah nyata di hadapan kita. Jadi  semua bukan hanya menjadi media sosial saja melainkan bisa bersahabat dan memanfaatkan dahsyatnya media sosial ini untuk kehidupan yang lebih baik. Sebenarnya masih banyak banget potensi yang bisa  dikembangkan saat ini,  bisa kembangkan skill lainnya yang dirasa relevan dengan perkembangan zaman saat ini. Mengembangkan potensi sangat  berguna  buat membantu dalam menemukan jati diri dan juga membuat diri kita semakin ahli dalam suatu bidang. Dengan begitu,  potensi yang dimiliki itu menjadi salah satu permulaan yang bagus buat menangkap karir yang lebih baik.  Â
   Dalam menghadapi society 5.0 Indonesia perlu mempersiapkan banyak hal terutama dalam bidang pendidikan. Perlu kita ketahui bersama bahwa tren pendidikan di Indonesia saat ini adalah online learning, yaitu pertemuan guru dengan murid melalui media maya. Hal terpenting yang perlu dipersiapkan Indonesia terkait menghadapi era society 5.0 ialah sarana prasarana. Perlu adanya pemerataan teknologi yang bisa memfasilitasi apapun sistem pendidikan yang diterapkan, termasuk online learning. Pusat kota memiliki konektivitas internet yang baik, tapi daerah pelosok di Indonesia belum merasakan hal serupa. Hal tersebut akan menjadi tugas tersendiri bagi pemerintah Republik Indonesia untuk bisa memberikan sarana dan prasarana yang memadai untuk menghidupi perkembangan dunia, termasuk era society 5.0.
   Hal yang tak kalah penting dari sarana dan prasarana adalah SDM ( Sumber Daya Manusia ). Di Indonesia kualitas SDM ( Sumber Daya Manusia ) nya perlu ditingkatkan lagi. Di Era society 5.0 ini sangat memerlukan orang yang kreatif, inovatif, dan imajinatif untuk beradaptasi. Sudah seharusnya bisa bahkan terampil dalam mengaplikasikan hal-hal di bidang digital,  baik SDM ( Sumber Daya Manusia ) yang berperan sebagai guru maupun peserta didik. Hal terakhir yang tak kalah penting dari sebelumnya ialah peran pemerintah dalam menyesuaikan antara integrasi pendidikan dan teknologi. Perkembangan teknologi yang semakin canggih, memang tidak bisa dihindarkan. Faktanya teknologi tersebut semakin mempermudah pekerjaan manusia dalam hal ini adalah kebutuhan akan pendidikan.
   Hal yang tak kalah penting dengan adanya society 5.0 adalah peran seorang guru. Peran guru di era society 5.0 yaitu guru harus mempunyai ketrampilan dalam bidang digital dan harus berpikir kritis. Oleh karena itu guru dapat memanfaatkan beberapa hal pada era society ini, yaitu internet untuk segala sesuatu, artificial intelligence atau kecerdasan buatan untuk mengetahui serta mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran yang dibutuhkan, saat memperagakan atau menjelaskan bisa memakai teknologi digital, penyimpanan data yang sangat besar, serta memanfaatkan robot-robot untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Seorang guru harus memiliki kecakapan abad 21 yaitu leadership, digital literacy, communication, emotional intelegence, enterpreneurship, problem solving, dan tim working yang bertujuan untuk berperan aktif dalam menghadapi dan mengatasi tantangan global dan menjadi kontributor yang proaktif untuk dunia yang lebih damai.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik, pertama mengobservasi, mewawancarai, dan memanfaatkan budaya yang ada dalam masyarakat untuk diintegrasikan dalam rancangan pembelajaran yang disusun. Kedua, memetakan, memvisualisasikan, dan mengintegrasikan pembelajaran matematika berbasis budaya melalui penyelidikan dan penggunaan strategi instruksional yang tepat. Ketiga, melakukan pencermatan secara mendalam yang disesuaikan dengan kurikulum pada aktivitas pembelajaran matematika.
   Berbicara tentang pendidikan, salah satu pendidikan yang mengikuti perkembangan pada era society 5.0 yakni pendidikan matematika. Karena pembelajaran matematika merupakan kegiatan yang tidak dapat dihindari pada kehidupan manusia. Dalam era society 5.0 pembelajaran matematika memiliki prinsip-prinsip yang diterapkan yaitu, mampu berpikir kritis dan kreatif. Jika peserta didik mampu untuk berpikir kritis dan kreatif yang optimal maka akan membuka kesempatan untuk peserta didik dapat berpendapat dan bekerja sesuai dengan kebutuhannya, dengan ditunjang  model pembelajaran yaitu pembelajaran generatif, pendekatan open minded, dan teknologi metakognitif. Kemudian mampu mengembangkan karakter siswa, karakter sangat penting untuk dikembangkan pada peserta didik karena pentingnya karakter dapat mengimbangi kemajuan teknologi dengan ini maka dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia dengan sebaik-baiknya.
   Model pembelajaran juga tidak kalah penting di dalam era society 5.0 karena model pembelajaran adalah proses pembelajaran yang tidak boleh ditinggalkan dalam suatu proses yang menjadi pedoman pengajaran peserta didik. Model pembelajaran pendidikan matematika dapat menggunakan pengajaran berdasarkan masalah, project based learning, inquiry learning, serta pembelajaran matematika realistik indonesia. Model pembelajaran realistik merupakan pembelajaran yang dekat dengan kehidupan nyata siswa sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman dan daya nalar siswa. Pengaruh teknologi dalam pembelajaran pendidikan matematika di era society 5.0 juga memiliki pengaruh yang sangat besar  contohnya, penggunaan aplikasi geogebra, google classroom, animaker, edmodo, zoom, gmeet, dan lain sebagainya. Dengan adanya aplikasi tersebut dapat memudahkan peserta didik dalam melakukan pembelajaran matematika.
   Pengaruh teknologi dalam pembelajaran matematika pada era society 5.0 memiliki dua dampak yaitu dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positif dari pengaruh teknologi pada pembelajaran matematika di era society 5.0 adalah pembelajaran matematika akan lebih menarik dan efektif, dapat menjelaskan pembelajaran matematika yang kompleks secara jelas serta mudah dipahami dengan cara menjelaskan dengan video atau tutorial, dapat mempercepat pengerjaan yang lama sehingga mengerjakan akan menjadi lebih cepat.  Misal menggambar segitiga menggunakan aplikasi geogebra. Sedangkan dampak negatif yang dihasilkan dari pembelajaran pendidikan matematika di era society 5.0 adalah terpacunya siswa atau mahasiswa dalam mencari jawaban melalui internet, merasa google adalah jawaban paling benar sehingga kecanduan untuk selalu browsing. Hal itu menyebabkan timbul kemalasan pada diri seorang siswa atau mahasiswa dalam berpikir. Selain itu, dampak negatif yang ditimbulkan adalah banyak siswa atau mahasiswa yang menjadi penikmat dunia maya, sehingga kecanduan dalam mengeksplore dunia maya, dalam teknologi terdapat tindakan kriminal  ( cyber crime ).
Faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam menghadapi era society 5.0 salah satunya adalah matematika, karena matematika dinilai menjadi sebuah jembatan yang dapat menghantarkan kita menjadi orang yang mampu berpikir kritis dan logis.
Peran Matematika di Era Digitalisasi dan Society 5.0 merupakan matematika yang berasal dari pola pikir manusia. Secara sistematis matematika digunakan untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat masyarakat dituntut untuk menguasai informasi dan juga ilmu pengetahuan. Sekarang ini banyak pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan kemampuan di bidang matematika untuk memecahkan suatu permasalahan secara tepat, efektif dan juga efisien. Ilmu matematika dapat juga digunakan untuk mempelajari ilmu yang lainnya seperti ekonomi, teknik, sosial, kedokteran, arsitektur, kimia, dan fisika. Selain itu, matematika juga berperan sebagai alat untuk mempermudah mengorganisir data, matematika ilmu yang menggunakan algoritma, pemanfaatan simbol dan tabel serta pemanfaatan pola, penggunaan sifat dan teorema dalam pernyataan matematika, serta penarikan kesimpulan dan sebagai alat ukur.
Peran matematika memiliki pengaruh besar dalam meningkatkan kesadaran, berpikir kritis, dan kreatif sebagai kontribusi dunia pendidikan dalam menghadapi society 5.0. Hal ini didukung dengan keberadaan matematika yang semakin penting dalam kehidupan sehari-hari dan keterkaitan erat ilmu matematika dengan teknologi yang  mana mempunyai andil besar di era society 5.0 baik dalam bidang manapun. Karakteristik pembelajaran matematika yang sangat sesuai dengan kemampuan di era society 5.0 yaitu pembelajaran dengan mengedepankan pemikiran HOTS yang di dalamnya mengutamakan berpikir kreatif, kritis, inovatif, mampu memecahkan masalah hingga membuat suatu karya yang inovatif yang tentunya berkaitan dengan teknologi sesuai perkembangan zaman yang telah ada.
Matematika berperan penting dalam meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia ) dalam berbagai kompetensi, seperti analitik, individu, dan kemampuan bertindak. Matematika juga memiliki peran dalam menghadapi perkembangan iptek yang begitu pesat. Tidak kalah penting pendidikan karakter siswa juga menjadi peran penting matematika sehingga dapat menumbuhkan kemandirian bangsa  dengan cara mentransformasikan nilai-nilai yang terkandung dalam matematika. Contohnya, teorema. Teorema harus di buktikan hal ini mengajarkan kepada peserta didik bahwa matematika mengajarkan tanggung jawab dan kejujuran.
Selain itu, peran matematika yang mampu mendukung era society 5.0 yaitu dasar-dasar ilmu matematika dan turunannya dibutuhkan pada era sekarang untuk menjadi dasar dalam belajar. Seperti, logika, pemrograman, dan statistik.
Inovasi pembelajaran matematika di era society 5.0 yakni dengan menginovasi pembelajaran matematika berbasis kearifan budaya Indonesia. Dari permasalahan matematika yang lebih khas dibandingkan permasalahan matematika secara umum, dengan cara mencoba membuat student worksheet ( lks ) yang didasarkan pada konteks kearifan budaya Indonesia.
Maka matematika mempunyai peran penting dalam  digitalisasi di era society 5.0. Karena matematika dapat menjadi sebuah jembatan guna menghasilkan peserta didik yang mampu berfikir kritis, dan kreatif, sehingga mampu menciptakan sesuatu hal yang inovatif sesuai dengan perkembangan zaman saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H