Mohon tunggu...
Ryan Legowo
Ryan Legowo Mohon Tunggu... -

orang biasa saja yang kadang sok tau,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sandal Sang Imam

14 Maret 2013   23:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:46 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kali ini  kisah tentang sandal, tepatnya sandal jepit. Bukan cerita tentang seorang dosen PTN ternama yang berperkara kasus sandal jepit dengan kantor imigrasi, tapi tentang sandal jepit mahasiswa pada kampus yang sama. Bukan pula di kantor imigrasi, tapi di sebuah masjid di lingkungan kosnya. Begini...

Kehilangan ataupun tertukar sandal kala sedang berada di masjid, bukanlah cerita yang langka, sering bahkan teramat sering terjadi. Tersebutlah seorang bernama Imam, entah kebetulan atau tidak, seringkali dia bertindak sebagai seorang imam di masjid dekat kosnya, Al Mustaqim namanya.

Suatu hari, ia beli sandal baru, pengganti sandal lamanya yang putus termakan usia. Teringatlah ia akan hilangnya beberapa sandal beberapa hari sebelumnya. Nah, sebuah ide antisipatif muncul di benaknya, diambillah spidol permanen warna merah.”IMAM AL-MUSTAQIM” segera terpampang jelas di kedua belah sandal barunya. Aman? Okelah semoga saja. Berangkatlah ia ke masjid, setelah adzan Dhuhur  terdengar. Seperti biasanya, kali ini ia pimpin sholat hingga selesai, dilanjutkan berdoa sejenak. Setelah usai, keluarlah dia menuju tempat ia taruh sandal. Tengak tengok..kok gak ada..atau bergeser? Iapun dengan seksama mencari-cari..gak ketemu juga. Hilang! Segeralah ia tanya seseorang yang kebetulan berada di sekitar TKP.

Nah, berceritalah sang saksi, ada salah satu peserta sholat ber jamaah yang kehilangan sandalnya. Setelah mencari-cari tidak juga ditemukan,ditunggulah sampai semua jamaah keluar, untuk mengetahui sandal yang tersisa, sebagai pengganti. Namun, kiranya terlalu lama untuk menunggu,tanpa sepengetahuan saksi, akhirnya orang tersebutpun pergi.

Sampai akhirnya, gantian sang imam yang kelimpungan mencari sandal barunya. Ada beberapa sandal yang tersisa,tapi bukan sandal yang dicarinya. Hmm..tidak habis pikir, kok hilang juga ya..? rupanya sandalnyalah yang terpilih sebagai sandal pengganti.  Nasibmu, Mam..

Kalau dipikir-pikir dan dipikir positif, tepat juga pilihan orang itu. Kok? Iya, begini..dengan memilih sandal yang ber”label” jelas dan pasti pemiliknya, makin mudahlah baginya bila kelak berniat mengembalikan.iya kan? Itu yang pertama...yang kedua, bisa jadi itu semacam peringatan bagi sang imam, untuk lebih memperhatikan sisi keamanan masjid. Positive thinking lagi neh..hehe

Yang jelas, sampai sekarang, sampai sang Imam lulus dan hengkang dari kota itu, belum ada kabar soal kembalinya sandal sang Imam...ikhlaskanlah, toh sekarang sudah jadi dokter hewan di sebuah kabupaten di Banten.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun