Siapa sih yang tak kenal dengan Doraemon? Tokoh fiksi asal Jepang ini sudah menjadi bagian dari masa kecil kita, sering muncul di layar kaca saat Minggu pagi. Doraemon adalah robot kucing dari masa depan yang datang untuk membantu Nobita menghadapi berbagai masalah, terutama soal belajar. Dengan kantong ajaibnya, Doraemon memiliki banyak alat unik yang bisa membuat kita ingin memilikinya, seperti konyaku penerjemah, printer 3D, ensiklopedia serba tahu, roti pengingat, sarung tangan kuat, dan berbagai alat ajaib lainnya yang sering Nobita pakai.
Dari berbagai alat-alat doraemon, kita sering skeptis melihat betapa canggihnya alat-alat milik Doraemon, dan berpikir, "Wah, ini mah cuma khayalan si penulis saja!" Namun, ternyata sebagian dari alat-alat tersebut kini mulai terwujud di dunia nyata. Misalnya saja printer 3D, yang kini digunakan dalam berbagai bidang, dari pembuatan prototipe hingga bidang medis. Ada juga aplikasi penerjemah seperti Google Translate, yang bisa membuat kemudahan komunikasi lintas bahasa mirip dengan konyaku penerjemah milik Doraemon. Bahkan, Ensiklopedia Serba tahu, yang dulu hanya bisa kita lihat dalam cerita Doraemon, di dunia nyata, ternyata alat tersebut sudah ada. Tentu kamu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Google, salah satu mesin pencari segala informasi yang memiliki fungsi sama seperti ensiklopedia serba tahu.Â
Transformasi teknologi doraemon menjadi kenyataan ini bukanlah hal yang mustahil. Bahkan, hal ini menunjukkan bahwa apa yang dulu kita anggap sebagai angan-angan, bisa menjadi kenyataan jika ada niat, usaha, dan perencanaan yang matang. Hal ini juga menjadi pengingat bagi kita bahwa masa depan bukanlah sesuatu yang datang begitu saja, melainkan hasil dari upaya dan kerja keras yang dimulai dari sekarang. Jadi, kita tidak boleh hanya berdiam diri menunggu mimpi menjadi kenyataan. Sebaliknya, kita harus berusaha keras untuk mewujudkannya.
Sebagai pendidik Muhammadiyah yang selalu mengedepankan pembaharuan umat, kita harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi saat ini. Tak halnya dalam Islam mengajarkan, menuntut ilmu pengetahuan sama dengan ibadah, dan kita diajarkan untuk terus mencari ilmu sepanjang hidup. Untuk itu seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, kita sebagai generasi muda harus bisa memanfaatkannya sebaik mungkin. Dengan demikian, kita tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga produsen yang turut berperan dalam perkembangan dunia digital.
Bagi sebagian dari kita merasa teknologi adalah sesuatu yang terlalu kompleks bagi pengajar generasi x dan milenial. Namun, kebutuhan generasi saat ini ada diruang-ruang digital yang membuat keterhubungan pelajar dan pendidik sering terjadi ketidaksesuaian minat belajar, untuk itu munculnya suatu metode pengajaran yang dapat diterapkan. Salah satu bidang yang sangat penting dalam konteks pendidikan saat ini adalah ICT (Information and Communication Technology), yang merupakan proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
ICT dialaokasikan dengan konsep/cara memberikan pelajaran kepada peserta didik dengan menggunakan media multimedia antara lain menggunakan bantuan computer/notebook, smartphone, video, Audio dan visual. ICT adalah suatu pendekatan yang mengintegrasikan teknologi ke dalam proses belajar mengajar. Dengan ICT, kita bisa mengakses berbagai sumber informasi dengan cepat, berkomunikasi dengan orang dari belahan dunia lain, serta belajar dari berbagai platform pendidikan yang ada di internet. Hal ini membuka peluang bagi kita untuk belajar lebih banyak, lebih cepat, dan lebih efisien.
Upaya, penerapan ICT dalam pendidikan juga harus disertai dengan pembaharuan sistem pendidikan itu sendiri. Agar pendidikan Muhammadiyah terus maju dan relevan, sistem pendidikan perlu selalu mengikuti perkembangan zaman. Pembaharuan ini bisa dimulai dari kurikulum yang lebih berfokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti keterampilan berpikir kritis, penggerak dakwah, kemampuan bekerja sama, serta keterampilan digital. Hal ini sangat penting agar kita tidak hanya menjadi pelajar yang menguasai keagamaan, tetapi juga bisa mengaplikasikan keagamaan tersebut dalam kehidupan nyata.
Dengan sistem pendidikan terbarukan, kita dapat menciptakan pelajar yang lebih kreatif, kritis, dan progresif. Pelajar yang tidak hanya bisa beradaptasi dengan perubahan, tetapi juga bisa memimpin perubahan itu sendiri. Dengan memanfaatkan teknologi, kita bisa menciptakan solusi untuk berbagai masalah yang ada, baik itu dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, maupun sosial. Bayangkan, jika kita bisa mengembangkan aplikasi atau perangkat yang dapat membantu memecahkan masalah-masalah yang ada di sekitar kita, seperti masalah pendidikan yang tidak merata, kemiskinan, atau perubahan iklim. Ini bukanlah sesuatu yang mustahil, selama kita mau bekerja keras dan berkolaborasi.
Melalui teknologi, kita juga bisa memperluas jangkauan pendidikan. Misalnya, dengan adanya platform pembelajaran online, pelajar dari daerah terpencil yang tidak memiliki akses ke sekolah berkualitas bisa belajar dengan mudah dan memperoleh pengetahuan yang setara dengan pelajar di kota besar. Dengan cara ini, teknologi tidak hanya menjadi alat untuk memudahkan kehidupan, tetapi juga menjadi alat untuk menciptakan keadilan sosial.
Tak hanya itu, teknologi juga memberi kita peluang untuk membangun jaringan dan berkolaborasi dengan pelajar dari berbagai negara dan budaya. Hal ini sangat penting untuk mengembangkan wawasan global dan meningkatkan kemampuan beradaptasi di dunia yang semakin terhubung. Dengan kolaborasi yang luas, kita bisa lebih cepat menemukan solusi terhadap masalah-masalah besar yang dihadapi umat manusia.
penutup