Mohon tunggu...
Erlangga BaihaqiThirafi
Erlangga BaihaqiThirafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S1 Teknik Elektro Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bagaimana Manfaat Energi Baru Terbarukan di Masa yang Akan Mendatang

14 Mei 2023   16:53 Diperbarui: 14 Mei 2023   17:02 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://independensi.com/

Penggunaan energi di Indonesia masih di dominasi oleh penggunaan energi tak terbarukan yang berasal dari fosil, khususnya minyak bumi dan batu bara , namun seiring berjalannya waktu, ketersediaan energi fosil semakin menipis dan untuk mengantisipasinya energi baru terbarukan (EBT) merupakan alternatif terbaik . Penggunaan energi baru dan terbarukan harus menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia tidak hanya sebagai upaya untuk mengurangi pemakaian energi fosil melainkan juga untuk mewujudkan energi bersih atau ramah lingkungan.

Energi baru terbarukan adalah sumber energi alam yang bisa digunakan secara bebas dan bisa di perbarui secara tidak terbatas. Energi telah menjadi jantung pembangunan ekonomi dan industrialisasi sejak zaman kuno. Ketika ada hubungan linier dan positif antara pertumbuhan ekonomi dan konsumsi energi. Energi memegang peranan penting dan strategis dalam bidang sosial, ekonomi, budaya, dan politik, memutar roda peradaban yang memenuhi segala kebutuhan masyarakat.

Energi baru terbarukan memiliki manfaat yang besar di masa depan, terutama terkait dengan keberlanjutan dan lingkungan. Beberapa manfaat energi baru terbarukan adalah sebagai berikut:

  1. Mengurangi emisi gas rumah kaca: Energi baru terbarukan seperti energi surya, angin, dan hidroelektrik menghasilkan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih rendah daripada energi fosil seperti batu bara dan minyak bumi. Penggunaan energi baru terbarukan dapat membantu mengurangi dampak negatif perubahan iklim.
  2. Menghemat sumber daya alam: Energi fosil adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, sedangkan energi baru terbarukan seperti matahari, angin, dan air dapat diperbaharui secara terus-menerus. Penggunaan energi baru terbarukan dapat membantu menghemat sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
  3. Menciptakan lapangan kerja baru: Pengembangan energi baru terbarukan dapat menciptakan lapangan kerja baru di sektor energi. Misalnya, pengembangan pembangkit listrik tenaga surya dan angin memerlukan tenaga kerja yang terampil dalam instalasi dan pemeliharaan sistem energi terbarukan.
  4. Menyediakan sumber energi yang terjangkau: Energi baru terbarukan semakin terjangkau seiring dengan peningkatan teknologi dan pengembangan pasar. Hal ini dapat membantu meningkatkan akses ke sumber energi yang terjangkau bagi masyarakat yang kurang mampu.
  5. Mengurangi ketergantungan pada impor energi: Banyak negara mengimpor energi fosil untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Penggunaan energi baru terbarukan dapat membantu mengurangi ketergantungan pada impor energi dan meningkatkan kemandirian energi.
  6. Meningkatkan kualitas udara: Energi fosil menghasilkan polutan udara yang dapat merusak kesehatan manusia dan lingkungan. Energi baru terbarukan tidak menghasilkan polutan udara dan dapat membantu meningkatkan kualitas udara.

Dengan demikian, penggunaan energi baru terbarukan memiliki manfaat besar bagi lingkungan dan keberlanjutan di masa depan.

 

Maka pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan perlu dikembangkan mengingat peran dan harga BBM terus meningkat dan melambung tinggi sebagai pengganti untuk penyedia energi yang berkesinambungan.  Hal penting lain dalam pengembangan energi terbarukan adalah soal pembiayaan energi terbarukan, yang biasanya terdiri dari biaya investasi awal, operasional, pemeliharaan, serta penggantian komponen berkala.

Biaya operasional, pemeliharaan, dan penggantian komponen yang sifatnya minor (baik karena kerusakan insidental maupun akibat usia teknisnya telah usai), dapat diperoleh dari hasil bisnis jasa energi, karena nilainya yang tidak besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun