Masih banyak dampak lain dari praktik money politik baik langsung maupun tidak langsung. Secara langsung sudah dijelaskan di atas bahwa akibat money politik bisa dilihat dari perolehan suara, di mana suara terbanyak belum tentu suara terbersih. Dan secara tidak langsung seperti persepsi masyarakat akan pemerintah akan buruk, persepsi terhadap politik juga buruk. Padahal jika digunakan dengan benar politik dapat membantu rakyat dalam mencapai apa yang di harapkan kedepannya untuk negeri ini.Â
Tugas kita sebagai bagian dari negara adalah bagaimana kita sadar dan mampu menyadarkan orang lain untuk keluar dari siklus buruk ini. Sehingga tidak lagi menganggap money politik itu adalah suatu kebiasaan atau tradisi demokrasi. Kita harus membangun negeri yang benar benar demokrasi yang mengedepankan kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan. Sehingga jelas bahwa money politik adalah kebiasaan buruk yang berbahaya bagi negeri.Â
Kesimpulannya, money politik yang merajalela baik dari kalangan atas sampai kalangan bawah sehingga dianggap hal yang wajar dan sudah menjadi kebiasaan. Padahal ini dapat merusak sistem politik serta demokrasi yang ada dalam suatu negara. Jika dibiarkan maka tidak lama lagi dapat dipastikan suatu negara bisa hancur jika tidak segera keluar dari siklus politik kotor seperti ini. Kita mengharapkan negara maju tapi siklus politik kita menariknya pada jurang kehancuran.Â
Dampak money politik sudah sangat jelas dan sangat merusak. Seperti rusaknya peradaban suatu negeri, korupsi di mana mana, kebijakan yang tidak memihak rakyat dan rusaknya sistem demokrasi. Sehingga untuk mencegah hal ini perlu adanya kesadaran diri dalam tiap tiap orang untuk tidak memandang bahwa money politik adalah hal yang biasa dilakukan, tapi kita harus melawan dengan tidak ikut berpartisipasi dalam siklus tersebut. Memang sulit dan memang perlu ada tokoh yang benar benar berani untuk hal ini. Dan semoga kita termasuk dalam tokoh yang berani itu untuk menuju demokrasi yang benar dan benar-benar demokrasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H