Mencintai tanah lapang yang direnggut mahkotanya
Tangis jadi sesajen di malam hari
Tangan kanan rela rakat demi menggenggam belati
Saat mata tidak hanya berfungsi untuk tangis
Dia rela jadi pemburu yang bertuan asing
Juga lutut rela bercumbu dengan harapan yang makin dalam dipijak
Tujuh puluh tujuh tahun
Kata 'ingin' telah merangkak
Meski beberapa tahun terakhir ada yang diam-diam mencintai
Hingga tawanya tukar dengan tangis
Selang-selang melilit tubuh