Selalu Ada Pengalaman Pertama yang Lucu

Pengalaman ini berkisah tentang sebuah 'kejadian atau sesuatu yang baru" yang dijalani rekan saya Muhamadun Sanomae. Saat itu sekitar 2004 saat Sanomae masih menjadi wartawan biasa di Suara Merdeka. Kejadian ini bisa jadi akan membuatnya 'malu' atau nyengir kuda, ketika diingatkan kepadanya di masa-masa setelah itu. 

Sebab pada kesempatan selanjutnya, karier Sanomae memang melesat hingga berhasil menjadi seorang Kepala Biro di Harian Suara Merdeka dan paling akhir menjadi Komisioner KPU Jepara.

Ceritanya berawal ketika saya dan Sanomae berkesempatan meliput pertandingan Persijap di kota Cilegon.. Saat itu kami ikut dalam rombongan Tim Persijap. 

Rencananya saat itu, Persijap akan bertanding melawan Pelita Krakatau Steel, kalau tidak salah. Untuk mencapai Cilegon, rombongan dijadwalkan menumpang pesawat dari Semarang ke Jakarta lebih dahulu. Dari sinilah, sebuah pengalaman menggelikan terjadi.

Sanomae, yang saat itu masih termasuk baru sebagai wartawan, memiliki style sederhana. Kelewat sederhananya, kadang-kadang memang agak kurang tepat pada situasinya. Ini terkait dengan gaya berpakaiannya ketika itu. 

Sikap ini menjadikan Rudy Wiliam Keltjes pelatih Persijap saat itu, sempat uring-uringan, meski tidak disampaikan langsung ke Sanomae. Rudy Wiliam Ketjes yang tinggi besar, merupakan mantan pemain nasional yang legendaris namanya. 

Pria keturunan Belanda berdarah Madura ini, dikenal keras dan disiplin. Semua pemain dan anggota timnya, tidak ada yang berani membantah apapun perintahnya. Termasuk soal berpakaian bagi mereka yang masuk dalam rombongan ketika Tim Persijap menjalani pertandingan lawatan.

Saat itu, seingat saya Sanomae mengenakan celana panjang kolor, bermotif batik ala Betawi. Saat itu model celana seperti itu memang sedang ngetrend (tapi saya tidak pernah tertarik hingga saat ini. Hehehe). Dengan santai dia juga hanya mengenakan kaos oblong. 

Dan yang paling membuat Rudy Wiliam Keltjes meradang adalah, dia hanya mengenakan sandal!. Meski tidak sandal jepit, penampilan si Sanamoae ini, membuat si Belanda Madura ini sebenarnya geram. 

Kejengkelannya sempat disampaikan kepada saya ketika itu. Pada kesempatan lain, kejengkelan si mener ini saya sampaikan ke Sanomae. Jawabannyapun menohok, "Halah lunga numpak pesawat kan ya pada arep numpak bis tha" (Halah pergi naik pesawat kan ya sama kalau mau naik bis kan). Wakakakaka dasar Edan, pikir saya saat itu.

Bagi wartawan di daerah, naik pesawat terbang menjadi sebuah pengalaman hebat. Jarang-jarang bisa naik pesawat. Termasuk bagi Sanamoae ketika itu.  Tapi saat itu saya lebih beruntung dari pada si Sanomae. Sebab sebelumnya sudah sekitar 6 kali saya pernah naik pesawat terbang.