Mohon tunggu...
Eriza Fatma
Eriza Fatma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Balitar

Fotografi dan videografi adalah cara saya mengabadikan momen dan menciptakan cerita. Bagi saya, setiap gambar memiliki cerita yang dapat dibagikan dan dikenang selamanya.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Nasi Pecel Lambe Ndower: Sensasi Pedas yang Memikat Lidah

31 Desember 2024   21:17 Diperbarui: 31 Desember 2024   21:17 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto warung cabang Lodoyo(Sumber: Dokumen pribadi))

Blitar tidak hanya kaya akan sejarah, dan budaya, tetapi juga memiliki beragam kuliner yang menggugah selera. Di tengah hiruk-pikuk warung makan, nasi pecel Lambe Ndower berhasil menarik perhatian para pencinta kuliner pedas. Warung ini menawarkan pengalaman kuliner yang tidak hanya memuaskan perut, tetapi juga memanjakan lidah dengan cita rasa autentik. Nasi pecel Lambe Ndower telah menjadi salah satu ikon kuliner Blitar dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Nasi pecel Lambe Ndower sudah ada sejak tahun 1960-an. Pemilik warung, Jiono, bermula membuka usaha nasi pecel di rumahnya yang beralamatkan di Lingk. Bening, RT. 02, RW. 02, Kec. Sutojayan. Kemudian, tahun 2011 berpindah di Jl. Irian No.5, Banjarjo, Jajar, Kec. Kanigoro, Kabupaten Blitar. Dan pada awal tahun 2024 membuka cabang yang terletak di Jl. Basuki Rahmat No.51, Brubuh, Kalipang, Kec. Sutojayan, warung nasi pecel ini buka setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 12.00 WIB. Cara memasak kuliner pecel diwarung ini masih menggunakan alat tradisional. Bersama istrinya Sulistiani, Jiono masih mempertahankan resep rahasia turun-temurun demi menjaga konsistensi cita rasa pecel. Hal ini yang membuat warung pecel Lambe Ndower masih bertahan hingga saat ini dan diminati oleh masyarakat.

Nama "Lambe Ndower" sendiri diambil dari sensasi pedas yang dihasilkan oleh sambal pecelnya, sehingga membuat bibir penikmatnya terasa tebal atau "ndower" dalam bahasa Jawa. Jiono, menjelaskan bahwa sambal ini tidak hanya sekadar pedas, tetapi juga memiliki karakter rasa yang kuat tanpa menyebabkan masalah pencernaan. “Pecel Lambe Ndower terbuat dari cabai rawit serta kacang  pilihan dan bumbu-bumbu segar lainnya seperti kencur, daun jeruk, kami tidak menggunakan merica dalam bumbunya,” ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa warungnya menyediakan berbagai level kepedasan untuk menyesuaikan dengan selera pengunjung. “Kami ingin semua orang bisa menikmati pecel ini, jadi ada yang tidak pedas, sedang dan sangat pedas,” ujar Jiono.

Warung ini selalu ramai dikunjungi, baik oleh warga lokal maupun wisatawan. Salah satu pelanggan setia, Wahyu (21), mengungkapkan, “Setiap kali saya datang ke sini, rasanya seperti kembali ke rumah. Saya selalu pilih level sangat pedas atau level ndower, pedasnya membuat keringatan, dan memang pedasnya luar biasa tapi itu yang bikin nagih bumbunya tetap enak, pas di lidah, jadi pedas nya masih bisa dinikmati tidak bikin perut mules”. Wahyu menambahkan bahwa ia tak pernah bosan mencicipi nasi pecel di sini. Tidak hanya sambal yang membuat pelanggan datang kembali karena kelezatannya, tetapi juga dengan harganya yang ramah dikantong. Hanya dengan merogoh kocek Rp10.000 saja pengunjung bisa menikmati nasi pecel dengan lauk tempe, dadar jagung, rempeyek, dan sayuran segar seperti bayam, tauge, dan timun.

Foto tampilan nasi pecel Lambe Ndower (Sumber: Dokumen pribadi)
Foto tampilan nasi pecel Lambe Ndower (Sumber: Dokumen pribadi)

Dengan cita rasa khas yang tak terlupakan, nasi pecel Lambe Ndower telah menjadi bagian dari kekayaan kuliner Blitar yang wajib dicoba. Sambal pedas yang menggigit dan bumbu kacang yang gurih menawarkan pengalaman makan yang tak sekadar mengenyangkan, tetapi juga menggugah selera dan meninggalkan kenangan tersendiri. Bagi Anda yang gemar dengan tantangan rasa pedas, warung ini adalah destinasi kuliner yang tak boleh dilewatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun