mutu. Misalnya, jika dibandingkan dengan produk dalam negeri, beberapa produk buatan luar negeri memiliki mutu yang lebih baik daripada produk dalam negeri. Produk China, misalnya, yang dikenal memiliki mutuyang lebih rendah daripada produk Jepang. Dalam hal ini, mutuditentukan oleh pelanggan, bukan oleh pasar atau oleh manajemen. Ia didasarkan pada pengalaman nyata konsumen dengan barang dan jasa. Setiap bisnis harus mampu menghasilkan produk dengan mututinggi, harga lebih murah, dan pelayanan yang lebih baik untuk bersaing di era globalisasi saat ini. Semua elemen yang berkaitan dengan produk tersebut harus diperbaiki untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengarkan masalahYang ingin dibahas kali ini ialah tokoh mutu yang terkenal yaitu joseph juran, karena jasa beliau mutu bisa berkembang di berbagai belahan dunia. Joseph M. Juran yang lahir di Rumania tahun 1904, menetap di Amerika untuk menyelesaikan studi di Universitas Minnesota adalah tokoh yang juga berkontribusi menguatkan konsep mutu. Dalam menghadapi tantangan manajemen mutu yang lebih luas, Juran adalah seorang guru manajemen pertama yang dihadapkan oleh isu-isu tersebut. Dia, seperti Deming, percaya bahwa keputusan manajemen adalah penyebab utama kebanyakan masalah mutu. Akibatnya, dia menyatakan bahwa manajemen bertanggung jawab atas 85 persen masalah karena mereka memiliki kendali 85 persen atas sistem organisasi.
Juran menerbitkan "Handbook of Quality" pada tahun 1951, dan buku ini sangat menarik perhatian orang Jepang. Dia menerima undangan untuk mengajar di Jepang dan menyarankan beberapa perusahaan besar. Sama seperti Deming, Juran pergi ke Jepang tahun 1954 untuk membantu para pemimpin bisnis dalam mengambil alih restrukturisasi pengelolaan industri, memungkinkan Jepang untuk mengekspor produk yang mereka buat ke pasar global. Selain itu, Juran membantu perusahaan Jepang mengubah ide dan alat-alat mutu yang dia buat terutama untuk pabrik menjadi serangkaian ide yang akan menjadi dasar dari proses manajemen secara keseluruhan. Untuk membantu manajer dalam merencanakan, Juran telah mengembangkan strategi Manajemen Mutu Strategis (SQM). SQM adalah proses tiga bagian yang mencakup kontribusi khusus untuk peningkatan mutu yang didasarkan pada karyawan pada tingkat yang berbeda.
Untuk mengelola keuangan organisasi, Juran merumuskan tiga proses manajerial dasar: perencanaan, pengendalian, dan peningkatan. Mereka juga menerapkan metode ini untuk tugas-tugas pengelolaan mutu, yang dikenal sebagai "trilogy Juran", yang terdiri dari perencanaan, pengendalian, dan peningkatan mutu. Juran mengembangkan trilogi mutu: perencanaan, pengendalian, dan peningkatan. Dia percaya bahwa ketiga proses ini berhubungan satu sama lain. Diagram trilogi Juran adalah grafik di mana sumbu horizontal menunjukkan waktu dan sumbu vertikal menunjukkan biaya mutu rendah.
- Perencanaan mutu : yaitu proses mengidentifikasi pelanggan, memenuhi kebutuhan mereka, produk dan layanan menampilkan fitur yang dibutuhkan pelanggan, dan prosedur yang akan memberikan produk dan layanan yang tepat, dan kemudian mengirimkannya ke bagian produksi.
- Pengendalian mutu : Proses memeriksa dan mengevaluasi produk sesuai dengan kebutuhan nyata pelanggan. Kesalahan yang ditemukan harus segera diperbaiki.
- Peningkatan mutu : Proses memberlakukan mekanisme untuk mencapai mutu melalui upaya terus-menerus. Mekanisme-mekanisme ini termasuk alokasi sumber daya, tanggung jawab bawahan untuk mencapai tujuan mutu, pelatihan karyawan untuk mencapai tujuan ini dalam konteks yang lebih luas, dan pembentukan struktur permanen untuk meraih dan mempertahankan mutu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H