Mohon tunggu...
Erita Vidia Ningrum
Erita Vidia Ningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta, Hukum Ekonomi Syariah

Tertarik dengan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Book "Agama Agenda Demokrasi dan Perubahan Sosial" Sub Bab "Ramadhan Momentum Taubat Pemimpin Rakyat" Karya Muhammad Julijanto. S.Ag., M.Ag."

6 November 2023   18:30 Diperbarui: 6 November 2023   18:53 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Tugas ini ditulis dan dipublikasikan guna memenuhi tugas akademik Sosiologi Hukum yang diampu oleh: Bp. Muhammad Julijanto,S.Ag., M.Ag.


Reviewer
Nama  : Erita Vidia Ningrum
NIM     : 212111217
Kelas   : HES 5F


Identitas Buku
JudulBuku       : Agama Agenda Demokrasi dan Perubahan Sosial
Sub Bab            : Ramadhan Momentum Taubat Pemimpin Rakyat (halm 15-19)
Penulis             : Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag.
Penerbit           : Deepublish
Tebal                 : 265
Tahun Terbit : 2015
ISBN                  : 978-602-280-620-2

     Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan. Sesungguhnya Allah SWT senantiasa memberikan ampunan bagi setiap hambanya yang mau bertaubat. Sejarah telah membuktikan bahwasanya sejak awal kehidupan manusia, yaitu dalam kisah Adam dan Hawa, bahwa diturunkanya ke bumi sebagai pelajaran untuk seluruh umat atas apa yang telah diperbuat.

     Dalam konteks bernegara dapat dilihat dari persoalan publik yang secara batin dan lahiriah pelaku telah sadar sepenuhnya namun hidayahnya tak kunjung sampai. Hal tersebut karena adanya persekongkolan nafsu dan akal pikiran. Faktor yang mengakibatkan manusia tak mau bertaubat yaitu telah terperosoknya pada nilai-nilai dimensi kebinatangan dan telah lunturnya nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam jiwanya. Dalam persoalan politik harus didasari atas religiusitas, sehingga terciptanya kemaslahatan, kesejahteraan, keamanan, dan pemberdayaan guna mencapai ridha-Nya.

     Karena sifat politik yang condong terhadap kekuasaan, maka niatan yang tulus dalam berpolitik ditujukan guna memperbaiki keadaan sosial yang menyimpang dari nilai-nilai luhur kemanusiaan yang beradab. Sebab apaibla niatan berpolitik hanya untuk pencapaian kekuasaan semata maka berbahaya bagi hakikat amanat kekuasaan amanat penderitaan rakyat. Dalam berpolitik harus ada proses taubat politik guna menyadarkan pemimpin dalam perilaku politiknya supaya mencari solusi yang matang bukan hanya atas dasar nafsu berkuasa.  

     Bertaubat tidak hanya dilakukan oleh pemimpin, melainkan wajib hukumnya bagi siapa saja yang telah terjerumus pada perbuatan yang munkar. Penegak hukum perlu melakukan taubat agar keputusan hukumnya adil bagi para pencari keadilan. Apalagi pemimpin, penguasa dapat berlaku adil dan mengayomi semua rakyatnya. Amanat yang ada dipundaknya adalah amanat rakyat untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.

     Dalam sub bab buku ini dapat diambil kesimpulan, bahwa betapa pentingnya bertaubat kepada Allah SWT, Ramadhan memanglah momentum yang tepat untuk bertaubat. Akan tetapi taubat tidak hanya dapat dilakukan saat Ramadhan saja. Taubat dapat dilakukan kapan saja dan oleh siapa saja, karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi umat yang mau bertaubat dan menyadari akan kesalahanya. Terpenting yaitu bagi para penegak keadilan, penguasa, dan politikus untuk bertaubat guna kesejahteraan dan tercapainya keadilan bagi rakyat dan tidak hanya haus akan kekuasan saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun