Mohon tunggu...
Erissa Dwi Yunita
Erissa Dwi Yunita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Semoga kuat sampai tamat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hito: Inisiatif Terbaru Indonesia Perkuat Layanan Akses Halal di Jepang

10 Oktober 2024   22:13 Diperbarui: 10 Oktober 2024   22:42 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia dan Jepang memiliki hubungan yang erat dalam berbagai aspek, mulai dari ekonomi hingga budaya. Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki peran penting dalam mempromosikan produk dan layanan halal. Salah satu inisiatif terbaru yang patut mendapat perhatian adalah peluncuran Halal International Trust Organization (HITO) oleh Menag pada tanggal 29 September 2024 sebuah program yang bertujuan untuk memperkuat akses layanan halal di Jepang. Dengan adanya HITO, harapan 

untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan terhadap layanan halal di Jepang semakin terbuka lebar. Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang telah menjadi salah satu destinasi populer bagi wisatawan muslim. Berdasarkan data dari Japan Tourism Statistic, pada bulan Januari sampai Agustus 2024 warga Indonesia yang berkunjung ke Jepang mencapai 315.500 ribu dengan mayoritas Muslim. Namun, meskipun ada peningkatan jumlah wisatawan Muslim yang datang ke Jepang, tantangan dalam hal layanan halal masih tetap ada. Banyak tempat yang kurang memahami apa itu halal, dan ini bisa menjadi kendala bagi wisatawan yang ingin menikmati pengalaman mereka dengan nyaman (Budi Mulyadi et al., 2023). Inilah mengapa inisiatif seperti HITO sangat penting. Program ini tidak hanya berfokus pada penyediaan makanan halal, tetapi juga mencakup aspek-aspek lain yang berkaitan dengan layanan yang ramah bagi wisatawan Muslim. 

Fokus utama program HITO yaitu pembentukan badan sertifikasi halal, membangun jaringan antara penyedia layanan, restoran, hotel, dan tempat-tempat wisata di Jepang dengan komunitas Muslim. Melalui program ini, penyedia layanan di Jepang akan mendapatkan pelatihan tentang konsep halal, termasuk cara penyembelihan yang sesuai syariah, pengelolaan bahan makanan, serta cara memenuhi kebutuhan khusus wisatawan Muslim  maupun masyarakat Indonesia yang tinggal di Jepang  Salah satu aspek menarik dari HITO adalah pendekatannya yang bersahabat dan inklusif. Program ini tidak hanya menawarkan pelatihan, tetapi juga menjembatani komunikasi antara penyedia layanan dan komunitas muslim. Dengan adanya dialog yang terbuka, akan tercipta pemahaman yang lebih baik antara kedua belah pihak. Misalnya, penyedia layanan dapat bertanya langsung kepada komunitas muslim tentang apa yang mereka harapkan dari sebuah layanan halal. Sebaliknya, komunitas muslim juga dapat memberikan masukan tentang bagaimana cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan mereka. HITO juga berupaya untuk memberikan informasi yang akurat dan terpercaya mengenai layanan halal kepada wisatawan muslim. Wisatawan tidak lagi perlu bingung mencari tempat makan atau akomodasi yang halal. Mereka dapat dengan mudah menemukan informasi yang mereka butuhkan, sehingga mereka dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik. Ini akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan muslim yang berkunjung ke Jepang. Selain itu, HITO dapat menjadi peluang ekonomi bagi Jepang. Dengan semakin banyaknya wisatawan muslim yang datang, tentu saja akan ada permintaan yang lebih besar untuk produk dan layanan halal. Hal ini membuka peluang bagi para pelaku bisnis di Jepang untuk merambah pasar yang belum banyak digarap. Mereka dapat memanfaatkan pelatihan dan informasi yang diberikan oleh HITO untuk mengembangkan usaha yang sesuai dengan kebutuhan pasar muslim. Ini tentu saja dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan keragaman dalam industri pariwisata Jepang.

Salah satu tantangan terbesar program ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat Jepang tentang pentingnya layanan halal. Meskipun HITO berupaya untuk memberikan pelatihan dan informasi, perubahan budaya dan pemahaman tidak dapat terjadi dalam sekejap. Diperlukan waktu dan usaha yang konsisten untuk mendidik masyarakat tentang nilai-nilai dan praktik halal. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah diperlukan untuk meningkatkan kesadaran ini. Kampanye informasi yang tepat sasaran dapat membantu menjelaskan pentingnya layanan halal dan manfaat yang dapat diperoleh dari peningkatan akses tersebut. Ini adalah kesempatan yang baik untuk menciptakan kolaborasi yang saling menguntungkan dan memperkuat hubungan bilateral.

HITO adalah langkah positif dalam memperkuat akses layanan halal di Jepang. Melalui program ini, kita dapat melihat potensi kolaborasi yang kuat antara Indonesia dan Jepang, yang tidak hanya bermanfaat bagi wisatawan muslim, tetapi juga bagi perekonomian dan masyarakat Jepang secara keseluruhan. Diperlukan usaha yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa inisiatif ini berhasil, namun dengan semangat kerjasama kita dapat berharap untuk melihat perubahan yang signifikan dalam cara layanan halal dipahami dan diterima di Jepang. Mari kita dukung HITO dan semua inisiatif yang berupaya menciptakan dunia yang lebih inklusif dan ramah bagi semua orang.

Referensi : 

Budi Mulyadi. (2023). Eksistensi Industri Halal Food Di Jepang. Kiryoku : Jurnal Studi Kejepangan, 7 No 1, 109.

Japan Tourism Statistics. (2024). Breakdown by Country/Area of Visitor Arrivals to Japan. https://statistics.jnto.go.jp/en/graph/#graph--latest--breakdown 

Kementerian Agama Republik Indonesia. (2024). Menag Luncurkan Halal International Trust Organization di Jepang. https://kemenag.go.id/internasional/menag-luncurkan-halal-international-trust-organization-di-jepang-WmyvA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun