Mohon tunggu...
erisman yahya
erisman yahya Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah, maka kamu ada...

Masyarakat biasa...proletar

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tidak Pantas Masyarakat Indonesia Kelaparan! *Dari Festival Pangan Sagu Nusantara 2014

4 Mei 2014   00:32 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:54 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Saya termangu mendengar pidato Wakil Menteri Pertanian RI Dr Rusman Heriawan saat membuka acara Festival Pangan Sagu Nusantara 2014, di Parkir Selatan Gelora Senayan, Jakarta, Sabtu (3/5). Bagaimana tidak, ternyata perkebunan sagu di dunia ini terluas ada di Indonesia. Ada sekitar 2 jutaan hektar perkebunan sawit di dunia, 1,25 juta hektar ternyata ada di Indonesia. Terluas di Papua, selebihnya ada di Riau, Sumbar, Sumut, Aceh, Sulawesi hingga Maluku.

Lebih jauh Wamentan menjelaskan, sebenarnya pada tahun 1950-an, hanya sekitar 53 persen penduduk Indonesia yang menjadikan beras sebagai bahan makanan pokok. Selebihnya, ada yang makan sagu, jagung maupun ubi-ubian. Tapi kini, 90 persen lebih penduduk Indonesia telah menjadikan beras sebagai bahan makanan pokok, sehingga kita sangat tergantung dengan komoditi yang bernama “BERAS”. Bahkan saking tergantungnya, kita terpaksa impor dari negara lain seperti Thailand ataupun Vietnam. “Dulu, masyarakat kita sangat menghargai kearifan lokal,” ungkap Rusman seakan menyiratkan nada kekecewaan dengan kondisi saat ini.

Dan karena ketergantungan itu pula, tidak jarang kita sering mendengar berita tentang kasus kelaparan yang menimpa rakyat Indonesia. Sungguh, sebenarnya ini suatu ironi di tengah kekayaan alam Indonesia yang berlimpah-ruah.

Apa sebenarnya yang salah selama ini? Tentu saja, antara lain karena selama ini kita terlalu berorientasi kepada beras. Pemerintah tidak berusaha dengan maksimal memperkenalkan bahan makanan pokok lain selain beras kepada masyarakatnya. 250 juta lebih penduduk Indonesia setiap hari “disumpal” dengan beras. Padahal sekali lagi, Indonesia punya komoditi lain selain beras yang juga tidak kalah berkualitas untuk dijadikan sebagai bahan makanan pokok. Ya, antara lain, sagu, jagung ataupun ubi-ubian.

Mungkin ini antara lain yang menjadi alasan, kenapa Festival Pangan Sagu Nusantara 2014 ini digelar. Masyarakat Indonesia perlu diperkenalkan dengan komoditi lain selain beras sebagai bahan makanan pokok. Ternyata sagu, sesuai penelitian yang dilakukan BPPT, kandungan karbohidratnya lebih tinggi dan kadar gulanya lebih rendah dibandingkan beras. Sagu juga bisa disuguhkan menjadi berbagai macam kuliner, mulai dari brownies, sempolet, cendol, tepung sagu, mie sagu, hingga menjadi perekat dan bahan dasar bioetanol. Tentu saja masih bisa dikembangkan menjadi berbagai produk asal kita mau mengembangkannya, seperti untuk kosmetik dan obat-obatan.

Selama ini, mungkin kemauan itu yang kurang. Apalagi, pemerintah juga mungkin tidak mendukung. Alhasil, sagu hanya menjadi komoditi yang kadang seolah terbuang begitu saja. Tenggelam oleh hebatnya komoditi bernama BERAS.

Menyimak fenomena ini, saya jadi teringat cerita seorang teman. Konon kabarnya dulu, yang berusaha keras agar penduduk Indonesia itu mengonsumsi beras adalah penjajah Belanda. Belanda tahu, kalau penduduk Indonesia suka mengonsumsi beras, maka mereka akan jadi pemalas. Sebab, habis makan biasanya suka mengantuk, lalu tidur. Orang Belanda tentu suka orang Indonesia tidak produktif agar selamanya bisa dijajah..!

Benar atau tidak cerita di atas, yang pasti kini mayoritas kita sangat tergantung dengan beras. Padahal masih banyak komoditi lain seperti sagu yang bisa dijadikan bahan makanan pokok. Bahkan lebih berkualitas. Bahkan lagi, menanam sagu jauh lebih mudah dari pada padi. Tinggal bagaimana mengolahnya agar enak di lidah masyarakat Indonesia. Andai saja sejak dulu kita tidak tergantung begitu dahsyatnya dengan beras, tapi punya alternatif lain seperti sagu, jagung dan ubi-ubian, tentu kita tidak pernah akan mendengar, ada kasus kelaparan merebak di masyarakat Indonesia…

Untuk Festival Pangan Sagu Nusantara 2014 (Sabtu-Minggu, 3-4 Mei) ini, saya angkat jempol kepada Bupati Kepulauan Meranti Bapak Irwan, MSi atas ide cerdasnya dan dukungan dari Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) yang diketuai Bupati Kutai Timur Ir. Isran Noor. Tentu juga apresiasi kepada Wakil Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman, MBA dan Wamentan Dr Rusman Heriawan atas dukungannya. Mudah-mudahan festival ini membuka mata masyarakat Indonesia tentang betapa hebat dan berlimpah-ruahnya kekayaan alam Indonesia sebagai anugerah dari Tuhan YME. Amin….

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun