Mohon tunggu...
erisman yahya
erisman yahya Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah, maka kamu ada...

Masyarakat biasa...proletar

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Apakah Kerja KPK Itu Hanya "Nangkapin" Orang?

16 Oktober 2018   14:01 Diperbarui: 16 Oktober 2018   14:19 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: www.wikiwand.com

Kedua, supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi. Ketiga, melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi. Keempat, melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi; dan terakhir, melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

Tapi kok selama ini, KPK terkesan lebih fokus melakukan tugas penindakan, antara lain dengan melakukan OTT dimana-mana. Apakah tindakan OTT setiap hari, sementara sistem yang ada masih memberikan peluang yang besar kepada praktik korupsi, dapat dianggap efektif bahkan dinilai sebagai suatu prestasi?

Seyogyanya, KPK berkenan dengan ungkapan, "mencegah lebih baik daripada mengobati." Karena kalau kita mau menjawab secara jujur, sistem pemilu yang ada saat ini misalnya, masih sangat sarat dengan cost (biaya) yang tinggi. Sehingga, setelah seseorang terpilih, ia pasti akan berfikir bagaimana mengembalikan cost yang telah digunakan. Ujung-ujungnya, ngakali uang negara. Ya, korupsi.

Contoh lain, sengkarut sistem keuangan partai politik (paprol) di tanah air. Selama ini, parpol lebih banyak mengandalkan kontribusi dana antara lain dari para kadernya. Sehingga, parpol-parpol berlomba-lomba menempatkan kadernya di berbagai jabatan strategis. Tujuannya, ya untuk menjadi mesin uang bagi parpolnya. Fenomena ini ternyata juga telah mendorong tumbuh-suburnya korupsi di tanah air.

 Barangkali masih banyak contoh lain, yang menjadi PR berat bagi KPK untuk membenahinya, sehingga tercipta sistem yang baik dan benar, dan pada akhirnya korupsi benar-benar dapat diberantas hingga ke akar-akarnya. Wallahu'alam...     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun