Mohon tunggu...
erisman yahya
erisman yahya Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah, maka kamu ada...

Masyarakat biasa...proletar

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Riba Itu Benar-benar Mencekik

29 September 2018   21:07 Diperbarui: 29 September 2018   21:23 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: http://www.assalamconsultant.com

Sore itu, sebuah SMS (short message service) masuk ke HP saya. Isinya cukup menggiurkan. Terutama bagi orang seperti saya yang masuk kategori proletar. Isinya kira-kira begini: Pelanggan Yth. Mau pembiayaan multiguna? Syaratnya mudah tanpa agunan. Jika berkenan, balas SMS ini, gratis!

Ternyata, salah satu operator seluler ternama di tanah air kini bekerjasama dengan beberapa lembaga pemberi kredit. Entah kebetulan atau memang operator ini tahu kalau saya termasuk kumpulan orang-orang bokek, sehingga SMS itu dengan mulus masuk ke HP saya.

Awalnya, saya hanya membaca SMS itu. Hampir tak peduli. Tapi pikiran lain tiba-tiba merasuk di benak saya. Kira-kira pikirannya itu begini: Di era sekarang ini kan katanya segala sesuatu jadi mudah. Rakyat mendapat banyak kemudahan. Banyak pelayanan yang membuat rakyat jadi senang..!

Iseng, saya pun membalas SMS itu dan mengikuti aturan mainnya. Dijelaskan bahwa ada beberapa lembaga pemberi kredit yang siap menyalurkan dananya kepada masyarakat. Saya pun menyatakan siap dihubungi oleh salah satu lembaga itu.

Besoknya, HP saya berdering. Ada nomor tak dikenal masuk. Setelah saya angkat, rupanya lembaga pemberi kredit itu benar-benar menghubungi saya. Dengan mulut manis dan gaya kapitalis, dia pun memverifikasi data-data saya. Setelah bicara panjang lebar, dia pun memastikan, apakah saya akan mengambil tawaran kredit itu.

Saya pun memastikan sekaligus bertanya, berapa dana yang akan saya terima dan berapa besar nanti yang harus saya kembalikan. Dengan lancar dia pun menjelaskan. Ternyata, pengembaliannya lebih dua kali lipat! Astagfirullah, riba ini benar-benar mencekik..! Dalam hati saya berucap.

Lalu, dengan halus saya pun menolak. "Maaf ya, saya pikir-pikir dulu lah ya," begitu ucap saya sembari menutup telepon.

Di negeri ini, kita jamak berhadapan dengan hal-hal yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran agama kita, agama Islam. Tapi, kita seakan-akan tak bisa berbuat apa-apa. Paling hanya dengan ucapan: Ya udalah, kalau tak sesuai dengan keyakinan kita, tak usah dipedulikan..!   

Bagaimana mungkin orang yang dalam keadaan berkekurangan, lalu dipinjami, tapi kemudian harus mengembalikan lebih dua kali lipat. Benar-benar bisnis yang mencekik. Menari di atas penderitaan orang lain!

Makanya Islam benar-benar melaknat perbuatan riba. "Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba". Begitu tegas Al-Quran. Semua orang yang terkait dengan bisnis riba, siap-siaplah menerima laknat Allah SWT.

 Anda boleh hidup mewah dengan hasil riba di dunia ini. Tapi nanti di akhirat, anda akan dicampakkan oleh Malaikat Zabaniyah di kerak-kerak neraka. Wallahu'alam...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun