Mohon tunggu...
Erin Pebina Br Ginting
Erin Pebina Br Ginting Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa S1 PGSD

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengimplementasikan Tri Hita Karana untuk Masa Depan yang Lebih Cerah

28 Juni 2024   16:21 Diperbarui: 28 Juni 2024   16:21 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengimplementasikan Tri Hita Karana untuk Masa Depan yang Lebih Cerah

Sebagai negara yang memiliki keragaman budaya yang sangat kaya, Indonesia memiliki banyak nilai luhur yang dapat kita gunakan untuk membantu kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik. Salah satu nilai tersebut adalah Tri Hita Karana, yang berasal dari ajaran Hindu di Bali, yang mengajarkan tentang harmoni dan keseimbangan antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam gaya hidup modern seperti pada sekarang ini, kita dapat berkontribusi besar dalam membangun masa depan yang lebih cerah.

1. Hubungan Harmonis dengan Tuhan (Parahyangan)

Parahyangan adalah aspek pertama dari Tri Hita Karana, yang menekankan hubungan yang harmonis antara manusia dan Tuhan. Pengimplementasian Parahyangan dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan banyak cara seperti berdoa, meditasi, dan berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan. Kita dapat membangun fondasi spiritual yang kuat dengan menjaga hubungan yang baik dengan Tuhan. Ini akan membantu kita menghadapi tantangan hidup dengan lebih santai dan bijaksana dalam mengambil keputusan.

Dalam menjalin hubungan yang harmonis dengan Tuhan, bukan hanya dengan melakukan upacara keagamaan, namun juga harus menerapkan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari kita. Misalnya, dalam hal pekerjaan, kita dapat menanamkan niat yang tulus dalam bekerja, berusaha memberikan yang terbaik, dan menghindari korupsi dan tindakan tidak jujur lainnya. Dalam kehidupan sosial, yang bisa kita lakukan untuk menjalin hubungan harmonis dengan Tuhan adalah dengan berbagi dengan sesama, karena kita memiliki kepercayaan bahwa rezeki yang kita terima dari Tuhan adalah berkah yang harus digunakan untuk kebaikan bersama.

Selain itu, penting juga bagi kita untuk menghormati dan melestarikan tempat ibadah, benda atau hal yang berkaitan dengan keagamaan, seperti kitab suci, untuk mempertahankan hubungan dengan Tuhan. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk menunjukkan penghormatan kepada Tuhan dan untuk mempertahankan warisan budaya dan sejarah yang memiliki nilai spiritual yang besar. Oleh karena itu, Parahyangan meningkatkan kehidupan spiritual dan budaya masyarakat secara keseluruhan selain daripada memberikan kedamaian batin kepada individu.

2. Hubungan Harmonis dengan Sesama Manusia (Pawongan)

Pawongan menekankan pada pentingnya mempertahankan hubungan yang baik dan harmonis dengan orang lain. Dalam era modern dan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, penting untuk menjaga etika dalam berkomunikasi di media sosial. Seperti yang kita ketahui, media sosial memiliki pengaruh besar pada kehidupan kita sekarang ini. Untuk menciptakan lingkungan digital yang positif dan sehat, kita dapat bersikap hormat satu sama lain, menghindari menyebarkan hoaks, dan menghindari ujaran kebencian. Oleh karena itu, Pawongan tidak hanya berlaku dalam interaksi tatap muka, tetapi juga dalam dunia maya, yang menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari kita. Selain itu, salah satu cara yang efektif untuk menerapkan Pawongan adalah dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat, seperti kerja bakti, donor darah, atau kegiatan amal lainnya. Mengakui perbedaan dalam hal agama, budaya, dan cara hidup merupakan hal yang penting untuk membangun masyarakat yang damai dan harmonis.

Dalam menerapkan Pawongan di tempat kerja, kita harus menciptakan budaya kerja yang mau menerima pendapat dan mau bekerja sama. Untuk membuat lingkungan kerja yang harmonis dan produktif, bisa dilakukan dengan cara memberikan dukungan moral seperti menghargai kontribusi setiap anggota tim dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dengan begitu, implementasi Pawongan dapat meningkatkan kesehatan dan kebahagiaan karyawan, yang akan berdampak positif pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.

3. Hubungan Harmonis dengan Lingkungan (Palemahan)

Palemahan adalah aspek terakhir dari Tri Hita Karana, yang menekankan hubungan harmonis antara manusia dan lingkungannya. Menjaga hubungan harmonis dengan lingkungan dan alam menjadi semakin penting di tengah kekhawatiran perubahan iklim dan degradasi lingkungan. Kita harus lebih berhati-hati dalam bertindak dan menyadari apa dampak dari tindakan yang kita lakukan terhadap lingkungan serta berusaha mengurangi jejak karbon dengan mengurangi penggunaan plastik, menghemat energi, dan mendukung praktik ramah lingkungan. Mengurangi barang sekali pakai dan beralih ke barang yang lebih ramah lingkungan adalah salah satu cara yang efektif untuk menerapkan Palemahan. Misalnya, membawa tas belanja dan botol minum sendiri, memilih barang yang dapat didaur ulang atau terbuat dari bahan yang ramah lingkungan. Selain itu, kita juga bisa ikut berpartisipasi dalam acara pelestarian lingkungan seperti menanam pohon dan membersihkan pantai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun