Mohon tunggu...
Erin Pebina Br Ginting
Erin Pebina Br Ginting Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa S1 PGSD

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tri Hita Karana Menurut Pandangan Generasi Muda dalam Berbagai Perspektif

27 Juni 2024   17:40 Diperbarui: 27 Juni 2024   17:54 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tri Hita Karana berarti "Tiga penyebab terciptanya kebahagiaan" karena berasal dari kata "Tri" yang berarti tiga, "Hita" yang berarti kebahagiaan, dan "Karana" yang berarti penyebab. Konsep kosmologi Tri Hita Karana adalah filosofi hidup yang kuat yang dipegang oleh orang Hindu. Fasafah ini memiliki ide-ide yang dapat membantu menjaga keanekaragaman budaya dan lingkungan di tengah ancaman homogenisasi dan globalisasi. 

Pada dasarnya, ajaran tri hita karana menggarisbawahi tiga hubungan yang ada antara manusia. Ketiga jenis hubungan adalah hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan alam, dan hubungan dengan sesama manusia. Setiap hubungan memiliki pedoman hidup yang menghargai sesama komponen lingkungannya. Prinsip-prinsipnya harus selaras dan seimbang saat dilaksanakan. Orang-orang harus berusaha dan bahkan menghindari semua tindakan yang merugikan lingkungan mereka, sehingga keseimbangan akan tercapai. 

Dalam menghadapi tantangan modernisasi dan globalisasi, generasi muda menghadapi berbagai pengaruh budaya dan agama dari luar. Namun, banyak orang yang terus mempertahankan prinsip-prinsip spiritual Tri Hita Karana. Dapat dilihat dalam acara ritual dan adat, anak-anak muda masih terlibat secara aktif dalam upacara agama dan adat yang dilakukan secara teratur. Mereka menganggap ini sebagai cara untuk meningkatkan hubungan mereka dengan Tuhan dan leluhur mereka.  Banyak juga anak muda melakukan meditasi dan yoga untuk mendapatkan kedamaian batin dan koneksi spiritual.

Orang tidak dapat hidup sendiri karena mereka adalah makhluk sosial. Dalam kehidupannya, setiap orang membutuhkan bantuan dan kerja sama dari orang lain. Oleh karena itu, hubungan antar sesama manusia harus selalu dijalin dengan baik dan harmonis. Semua hubungan manusia harus diatur berdasarkan prinsip saling asah, saling asih, dan saling asuh, sagilik, saguluk, salunglung sabayantaka, yang berarti saling menghargai, saling mengasihi, dan saling membingbing. Di rumah, hubungan keluarga harus harmonis. 

Selain itu, hubungannya dengan orang lain dalam kelompok masyarakat lainya harus harmonis. Ada harapan bahwa hubungan yang baik dengan orang lain dalam keluarga dan masyarakat akan menciptakan keamanan dan kedamaian dalam masyarakat. Menciptakan masyarakat yang aman dan damai akan menghasilkan negara yang aman dan sejahtera. Hubungan sosial mengalami perubahan besar di era digital saat ini. Generasi muda menggunakan media sosial dan teknologi sebagai alat utama untuk berinteraksi satu sama lain. 

Prinsip pawongan, bagaimanapun, masih kuat. Generasi muda banyak tergabung dalam Komunitas Online, di mana media sosial digunakan untuk membangun komunitas yang mendukung satu sama lain dan berbagi informasi positif. Kampanye sosial sering dimulai dan menyebar melalui platform digital, seperti gerakan donasi dan solidaritas. dan ada juga yang menjadi sukarelawan. Banyak anak muda berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti menjadi sukarelawan di rumah sakit, panti asuhan, dan berbagai acara amal. Ini menunjukkan bahwa mereka sangat peduli dengan kesejahteraan sesama.

Manusia hidup dalam lingkungan tertentu dan selalu memperoleh bahan kebutuhan hidup dari lingkungannya, manusia tidak dapat terlepas dari hubungannya dengan alam lingkungan dalam hidup dan kehidupannya. Akibatnya, manusia harus selalu memperhatikan keadaan dan kondisi lingkungannya. Selain tidak dirusak, lingkungan harus selalu dijaga dan dipelihara. Kehidupan manusia telah dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan budaya global. Lingkungan harus selalu dijaga jika manusia ingin hidup. Lingkungan tidak boleh dikotori atau dirusak, dan harus selalu bersih dan rapi. Binatang tidak boleh diburu sesuka hati, dan hutan tidak boleh ditebang secara keseluruhan. 

Banyak orang sudah tidak peduli lagi pada lingkungannya karena banyaknya hutan yang dirusak dan banyaknya pembunuhan hewan. Akibatnya keseimbangan alam akan terganggu dan ekosistem akan rusak jika hal ini terus dilakukan dan manusia tidak lagi peduli pada lingkungannya. Itu sebabnya lingkungan harus dijaga bersih, ramah, dan tetap lestari. Sesuai dengan konsep tri hita karana, manusia akan mendapatkan kebahagiaan jika mereka dapat menjaga lingkungan mereka dengan baik.Untuk menjaga harmonisasi antara manusia dan lingkungannya, manusia harus mengolah lingkungan mereka dengan baik. 

Lingkungan harus ditata dengan baik dan bersih karena lingkungan yang indah dan lestari akan menciptakan keindahan dan kedamaian dalam hidup manusia. Keindahan lingkungan dapat menimbulkan rasa tenang dan tenteram pada manusia. Generasi muda memiliki kesadaran lingkungan yang meningkat pesat. Mereka tahu betapa pentingnya menjaga alam tetap hidup untuk generasi berikutnya.  Anak-anak muda terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk penghijauan, pembersihan pantai, dan kampanye pengurangan plastik. 

Mereka juga mengadopsi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik, menggunakan transportasi umum, dan mendukung barang-barang yang ramah lingkungan. Tri Hita Karana adalah warisan penting yang harus dilestarikan dan disesuaikan oleh generasi sekarang. Filosofi ini dapat berfungsi sebagai kompas moral dan panduan hidup untuk mencapai kebahagiaan dan keseimbangan di era modern seperti saat ini jika diterapkan dengan benar. 

Untuk menjaga kelestarian budaya lokal dan menyebarkan nilai-nilai luhur Tri Hita Karana kepada generasi berikutnya, generasi muda sangat penting. Mereka memiliki kemampuan untuk menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk hidup selaras dengan Sang Pencipta, alam, dan sesama. Untuk memastikan bahwa Tri Hita Karana tetap relevan dan hidup, mari kita bekerja sama, baik generasi muda maupun tua. Kita dapat membuat kehidupan yang harmonis, penuh kebahagiaan, dan berkelanjutan bagi semua orang dengan semangat kerja sama dan tekad yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun