Mohon tunggu...
Erin Febrina Herdayati
Erin Febrina Herdayati Mohon Tunggu... Lainnya - UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Bermain Basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KUKERTA Kelompok 106 UIN SMH Banten Melakukan Pendataan Lubang Sampah Organik di Desa Ciakar

26 Agustus 2024   15:55 Diperbarui: 26 Agustus 2024   16:18 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ciakar , 14 Agustus 2024 --- Mahasiswa KUKERTA kelompok 106 UIN SMH Banten telah memulai inisiatif baru untuk mengelola sampah organik secara lebih efektif dengan meluncurkan program pendataan lubang sampah organik. Program ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif sampah organik terhadap lingkungan dan meningkatkan kualitas sanitasi di Desa Ciakar.

Dalam beberapa hari terakhir, mahasiswa KUKERTA kelompok 106 telah melakukan survei dan pencatatan lokasi-lokasi lubang sampah organik yang telah di bangun di berbagai titik desa. Proses pendataan ini melibatkan identifikasi dan pemetaan lokasi lubang sampah, serta progress kondisinya untuk memastikan bahwa fasilitas tersebut berfungsi dengan baik.

Wawancara dimulai pukul 09.00 WIB dan melibatkan beberapa mahasiswa yang berkeliling ke setiap RT untuk menjangkau sebanyak mungkin warga. Salah satu mahasiswa menjelaskan, "Kami ingin mengetahui seberapa efektif penggunaan lubang sampah organik ini dan bagaimana warga memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari."

Kepala Desa Ciakar, Bapak Surdi, menjelaskan bahwa pendataan ini merupakan langkah awal dalam upaya pengelolaan sampah yang lebih terstruktur. "Dengan data yang akurat tentang lokasi dan kondisi lubang sampah organik, kami dapat merencanakan perbaikan dan pengembangan yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas program ini," ujarnya.

Selain itu, pendataan ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada warga mengenai pentingnya pemilahan sampah dan manfaat dari pengelolaan sampah organik.

Kami  berharap bahwa dengan adanya pendataan yang teratur, pengelolaan sampah organik dapat dilakukan secara lebih efisien, mengurangi pencemaran lingkungan, dan mendukung keberlanjutan desa.

(Puput Permata Putri, Ummu Wahdah, Gio Afghani Harisayandhi,Saeful Arif.)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun