Mohon tunggu...
Erin Febrina Herdayati
Erin Febrina Herdayati Mohon Tunggu... Lainnya - UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Bermain Basket

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gandeng Baznas RI, Kukerta kelompok 106 UIN SMH Banten Menyelenggarakan Workshop Standar Sanitasi dan Pengelolaan Sampah Desa Ciakar, Lebak Banten

28 Juli 2024   20:30 Diperbarui: 28 Juli 2024   20:38 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masuk dalam periode ke-3, masyarakat Desa Ciakar, Kabupaten Lebak, Banten menerima mahasiswa Kukerta (Kuliah Kerja Nyata) dari UIN Sultan Maulana Hasanuddin. Pada kesempatan ini ada 13 mahasiswa Kukerta diterjunkan secara resmi pada 16 Juli 2024 yang akan berkhidmat bersama masyarakat hingga 24 Agustus 2024. Kukerta 106 UIN Banten mengusung program utama terkait sanitasi dan pengelolaan sampah. Program ini diusung berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan perangkat desa Ciakar pada 6 Juli 2024 lalu.


Desa Ciakar memiliki potensi komoditas alam yang cukup tinggi meliputi perkebunan pohon karet, cengkeh, tembakau. Namun hal tersebut belum ditunjang adanya pengelolaan yang optimal baik secara tinjauan ilmiah mengenai penanganan hama maupun managerial sehingga lahan perkebunan semakin berkurang. Menurut keterangan Sekertaris Desa Ciakar, Bapak Syamsuri, desa memiliki 1020 KK (Kepala Keluarga) yang tersebar dalam 22 RT (Rukun Tetangga). Beberapa prasarana yang ada di Desa Ciakar meliputi 11 masjid, 22 mushola, 1 PAUD, 3 SD, 1 SMP, dan 1 Madrasah.


Banyak potensi dan prasarana yang ada di Desa Ciakar, perlu ditunjang dengan kemampuan pengelolaan dan pengembangan sehingga apa yang sudah dimiliki desa bisa dioptimalkan untuk kebermanfaatan yang kembali kepada masyarakat Desa Ciakar. Disamping potensi yang dimiliki Desa Ciakar, dalam pemaparannya, perangkat Desa Ciakar menyampaikan bahwa masih banyak warga yang belum memiliki tempat pembuangan hajat (septic tank) sendiri, karena mereka umumnya membuang hajat di lahan pesawahan atau di hulu sungai. Selain itu, masyarakat Desa Ciakar memiliki kebiasaan membuang sampah di sungai sehingga menyebabkan banjir melanda desa setiap tahunnya.  


Kehadiran mahasiswa di tengah lingkungan masyarakat Desa Ciakar sejak tahun 2022 ternyata mendapatkan sambutan dan dampak positif bagi masyarakat. Mahasiswa dilibatkan secara langsung dalam kegiatan untuk membersihkan sungai sehingga bencana banjir bisa ditanggulangi dengan baik. Namun hal tersebut tidak cukup untuk dilakukan sebagai program jangka panjang karena inti masalah belum diselesaikan, yaitu kesadaran warga untuk bisa mengelola sampahnya dengan benar dan tidak dibuang ke sungai. Oleh karena itu Kukerta 106 yang hadir pada Juli-Agustus 2024 berupaya untuk bisa melakukan perbaikan dari hulu, yakni memberikan edukasi kepada masyarakat untuk bisa mengelola sampahnya dengan baik.


Selain itu juga, menumbuhkan kesadaran warga Desa Ciakar akan pentingnya kesehatan sanitasi perlu diupayakan. Masih banyaknya warga yang belum memiliki septic tank dan kebiasaan warga membuang hajat di area pesawahan menjadi sebuah catatan permasalahan yang harus segera diselesaikan. Melalu kegiatan Workshop Standar Sanitasi dan Pengelolaan Sampah di Wilayah Desa Ciakar diharapkan menjadi kontribusi mahasiswa Kukerta 106 untuk bisa memberikan edukasi kepada warga sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya hal tersebut. Penulis Nunuy Nu
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun