Mohon tunggu...
erine_076
erine_076 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hebohnya UKSW

28 September 2016   21:38 Diperbarui: 28 September 2016   21:43 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

UKSW, ya UKSW adalah salah satu Universitas yang cukup dikenal oleh masyarakat. Mahasiswa UKSW terdiri dari banyak ras dan suku dari Sabang sampai Merauke, sehingga UKSW disebut sebagai Indonesia mini. Selain keberagaman mahasiswanya, UKSW juga memiliki rangkaian acara yang sangat menarik. Salah satunya adalah OMB (Orientasi Mahasiswa Baru), OMB tahun 2016 dilaksanakan pada Agustus 2016 dimana OMB tahun ini ditutup dengan karnaval yang dapat dinikmati oleh masyarakat Salatiga.

Membahas tentang karnaval yang dilaksanakan 10 September 2016, UKSW menampilkan Drumblek. Drumblek ini tidak jauh berbeda dengan Drumband, hanya yang membedakan adalah Drumblek menggunakan alat-alat bekas seperti tong sampah, kentongan, drum dll. Drumblek UKSW dilatih oleh mahasiswa UKSW yang tergabung dalam cs marchingblek dimana terdiri dari 40 mahasiswa atau instruktur. Crew dari cs marchingblek berlatih 3 minggu sebelum Orientasi Mahasiswa Baru dimulai, seangkan mahasiswa baru berlatih 2 minggu lamanya setelah OMB usai.

Eksekusi dari karnaval tanggal 10 September kemarin berjalan dengan lancar dan baik, khususnya UKSW juga memberikan penampilan yang baik dan memuaskan. Hal tersebut tidak jauh dari proses latihan yang dilaksanakan selama 2 minggu. Dalam 2 minggu tersebut setiap divisi dibagi sesuai dengan kelompok alat musik mereka masing-masing. 1 divisi didampingi atau dilatih oleh 3 instruktur, sehingga 3 instruktur melatih 1 divisi yang terdiri dari 30 sampai 40 orang. Drumblek UKSW terbagi menjadi 7 divisi didalamnya, ada kentongan, tenor, senare, bass, gloken, brass, dan quarto. Tentunya para instruktur melatih sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.

Dari suksesnya drumblek UKSW adapula hambatan maupun kesulitan yang mereka alami, yaitu cukup banyak mahasiswa baru yang tidak mengerti alat yang mereka pegang sehingga membuat instruktur harus melatih berkali-kali, kemudian banyak mahasiswa baru juga yang kesusahan mengikuti irama lagu sehingga membuat mahasiswa lain terpengaruh. Namun walaupun ada kesulitan yang mereka alami syukurnya drumblek tahun ini tetap berjalan dan dapat menghasilkan 4 lagu untuk pawai. Yang pertama ada Satya Wacana, yang kedua ada jaranan, yang ketiga ada anak kambing saya, dan yang terakhir ada rame-rame.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun