Mohon tunggu...
Erinda Aisyah
Erinda Aisyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pelajar/Mahasiswa

mahasiswa unpam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berwisata Sambil Belajar Mengenal Wayang

18 Desember 2023   14:03 Diperbarui: 18 Desember 2023   14:19 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wayang adalah boneka buatan yang menyerupai manusia dan diukir dari  kayu atau kulit untuk berperan sebagai tokoh dalam sebuah cerita. Ada banyak jenis wayang, antara lain wayang kulit, wayang golek, dan wayang orang. Wayang sering kali menceritakan kisah-kisah mitologis yang epik, seperti Mahabharata atau Ramayana, dan sering digunakan untuk menyampaikan pesan moral dan budaya. Wayang adalah bagian penting dari budaya Indonesia dan memiliki pengaruh  kuat terhadap seni, agama, dan tradisi  negara tersebut. Museum Wayang  merupakan tempat  mengoleksi berbagai macam  boneka  dan boneka imitasi, seperti boneka bayangan , boneka Gorek, boneka Bebel, boneka Kritik, boneka revolusioner, boneka Suket/mainan, dan boneka lain dalam dan luar  negeri. Harga tiket masuk museumwayang  tiketnya  sangat terjangkau yaitu Rp. 5.000  perorang  dan mendpatkan diskon Rp. 3000 untuk pelajar


 Pada hari Minggu tanggal 24 September 2023, Museum Wayang menggelar pertunjukan wayang kulit bertajuk "Wisuda Gatutkacha".
 Pertunjukan tersebut akan menampilkan kisah yang bermula dari kerajaan Puringondani yang tidak mempunyai raja. Sepeninggal Prabhu Arimbo yang gugur dalam persaingan dengan Raden Brotoseno, Polo Pandwo ingin mengangkat Raden Gatukoko menjadi raja di negeri Pulingondani. Rencana akhir telah diputuskan, namun rencana tersebut diketahui oleh Raja Drudno dan Raja Hastino.

 Pati Cenkuni, Raja Jurik, mencari cara untuk mengganggu upacara wisuda. Oleh karena itu, Cenkuni dan Krowi pergi ke Kesatriyan Gulaga Tinunu, tempat Raden Brojo Dent berada. Melalui bujukan halus, Senkuni meyakinkan Raden Broho Dent bahwa Raden Gatukoko adalah pengkhianat musuhnya dan bagaimana ia bisa menjadi raja Puringondani. Merasa penuh harapan, Senkuni berhasil membujuk Raden Broho Dent agar tidak membiarkan Raden Gatutokoko lulus. Raden Broch Dent sendiri berkeinginan menjadi raja provinsi Pringondani. Kedatangan Raden Broho Dent di Pringgondan bertepatan dengan acara wisuda Raden Gatutokoko.  

Akhirnya Raden Gathutkoco bertemu dengan Raden Brojo Dento. Dia bilang dia marah karena perang tidak bisa dihindari. Raden Gatutokoko kalah dalam pertandingan dari Raden Brojo Dent. Raden Broho Musti (adik Raden Broho Dent) yang waspada tidak berniat membiarkan Raden Gatutokoko kalah,  Maka Raden Brojo Musti segera masuk ke dalam Raden Gathutkoco dan mengembara ke Epek milik Raden Gathutkoco. Raden Brojo Musti memerintahkan agar ketika melawan Raden Brojo Dent, ia harus memukul Brojo Dent dengan tangan kanannya.

 Pada akhirnya Raden Brojo Dent dan Raden Brojo Musti meninggal dunia. Semangat keduanya tetap ada dalam epek 'Ilmu Broho Penyok dan Broho Musti' karya Raden Gatukoko dalam peran Piyander. Dengan meninggalnya Raden Broho Dent dan Raden Broho Musti, akhirnya Raden Gatukoko menjadi Jumenen Balendro provinsi Pringondani. Banyak mahasiswa Universitas Pamulan, Universitas Tarumanagara, dll yang mengikuti pertunjukan hari ini, dan  lebih dari 150 orang berkumpul, sebagian besar adalah  remaja. Sebagai generasi muda, kita mempunyai tanggung jawab untuk melestarikan budaya lokal agar tidak hanya bertahan tetapi juga  berkembang dalam menghadapi globalisasi. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan mencintai dan memahami budaya lokal. Salah satu kekayaan budaya yang kaya dan menarik adalah seni wayang.  

Museum Wayang  adalah tempat yang ideal untuk mempelajari seni Wayang lebih dalam. Dengan mengunjungi museum ini, Anda bisa merasakan keindahan dan kedalaman budaya Wayang.  Museum  tidak hanya menjadi destinasi liburan  menarik bagi keluarga, tetapi juga menjadi sumber ilmu berharga bagi generasi muda. Maka mari kita jadikan Museum Wayang sebagai tempat yang seru dan mendidik tidak hanya bagi keluarga, namun juga bagi generasi muda yang ingin lebih mengenal dan mencintai budaya daerah. Dengan demikian, kita dapat berperan aktif untuk memastikan  budaya Wayang dan budaya Indonesia secara keseluruhan terus bersinar dan berkembang di masa depan.

Wisuda Gatotkaca. Dokpri
Wisuda Gatotkaca. Dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun