Q.S al imran :110
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
artinya :
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang maruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."(al imran :110)
Ayat ini memberikan gambaran bahwa umat Islam dituntut untuk menjadi "umat terbaik" dengan tiga ciri utama:
1. Menyuruh kepada yang makruf (kebaikan)
2. Mencegah dari yang mungkar (keburukan)
3. Beriman kepada Allah
Dalam konteks Pancasila, nilai-nilai yang terkandung dalam ayat ini dapat diimplementasikan ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam kaitannya dengan sila-sila Pancasila:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Beriman kepada Allah, sebagaimana disebutkan dalam ayat ini, sejalan dengan sila pertama Pancasila. Umat Islam diperintahkan untuk meyakini dan beriman kepada Tuhan, yang juga mencerminkan pengakuan akan Tuhan dalam nilai Pancasila.