Sidowayah, Rembang - Memulai ide berbisnis busana muslim saat ini dianggap mempunyai peluang yang sangat besar karena Negara Indonesia merupakan negara dengan penduduk umat muslim terbanyak di dunia sehingga bisnis tersebut dianggap menjanjikan di Indonesia. Mengingat adanya pandemi Covid-19 dimana segala aspek kehidupan mengalami dampak, lalu apakah bisa tetap berbisnis pada masa Covid-19 seperti sekarang?
Saat pandemi Covid-19 seperti ini, Universitas Diponegoro menurunkan mahasiswanya untuk melaksanakan KKN Pulang Kampung didaerah masing-masing. Ini membuat seorang mahasiswi TIM II KKN UNDIP 2020 bernama Erina Mardityani dari Prodi Ekonomi Islam tergerak untuk membuat program dalam membantu perekonomian sekitar akibat adanya Covid-19. Program yang diusung adalah "Berbisnis Himas (Hijab Masker) Rembang Sebagai Pendobrak Lesunya Perekonomian Di Masa Pandemi Covid-19". Dalam program tersebut ditujukan kepada para penjahit yang perekonomiannya terdampak adanya Covid-19 serta Ibu-Ibu PKK untuk dapat memulai bisnis guna membantu ekonomi keluarga.
Hijab Masker (HIMAS) Rembang merupakan salah satu fashion busana muslim terbaru dimasa pandemi Covid-19 dengan menggabungkan hijab dan masker agar dapat digunakan secara bersamaan. Terciptanya Hijab Masker Rembang sendiri memiliki beberapa tujuan yaitu menjadi pengenalan fashion busana yang berasal dari daerah Rembang. Selain itu Hijab Masker khas Rembang dimana penggunaan masker kain dianggap tepat dimasa sekarang ini karena dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan masker serta mendukung program pemerintah dalam upaya pencegah Covid-19.
Pada tahap pertama, mahasiswi yang bernama Erina Mardityani melakukan survei pemilihan kain batik, kain batik yang digunakan adalah Batik Tulis Lasem khas Kabupaten Rembang. Kain Batik Lasem dipilih karena coraknya yang unik dengan penekanan pada unsur warnanya yg mencolok dan beragam berbeda dengan kain batik lainnya yang berada di Indonesia yang kebanyakan menampilkan coraknya saja. Selain itu diperlukan juga observasi kepada penjual busana muslim untuk mengetahui mengenai hijab yang sedang laku dan diminati masyarakat.
Tahap Kedua, yaitu melakukan pola model pembuatan hijab masker dan juga membuat buku saku yang berisi mengenai strategi berbisnis sesuai syariah dan cara pembuatan hijab masker Rembang. Selanjutnya, buku saku tersebut dibagikan kepada para penjahit di sekitar Desa Sidowayah, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang dengan melakukan sosialisasi maupun pelatihan pembuatan hijab masker Rembang.
Selain ditujukan kepada penjahit, sosialisasi dan pelatihan juga di tujukan kepada Ibu-Ibu PKK Desa Sidowayah pada Minggu (02/08/2020) di Balai Desa setempat. Dihadiri oleh perwakilan 20 PKK RT di Desa Sidowayah dimana sosialisasi berjalan dengan baik dan kondusif dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Sosialisasi yang diberikan berupa strategi memulai bisnis yang benar menurut syariah hingga kepada cara-cara pembuatan pola busana muslim, dan pelatihan yang dicontohkan yaitu cara pembuatan hijab masker Rembang. Dalam sosialisasi dan pelatihan bersama Ibu-Ibu PKK juga diberikan buku saku yang berisi strategi berbisnis syariah dan cara-cara pembuatan pola busana muslim yang salah satunya terdapat pola Hijab Masker Rembang.
