Mohon tunggu...
Erina Friesca Ariana
Erina Friesca Ariana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar

Sedikit tapi bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gerakan Tutup Telinga

15 September 2021   22:15 Diperbarui: 15 September 2021   22:19 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Akhir-akhir ini di jagat maya terlihat berita yang sangat menjadi bahan cibiran warganet. Ya, kisah para santri penghafal Al Qur'an yang tutup telinga karena tidak mau mendengar alunan musik. Memang musik itu sangat digandrungi oleh sebagian. 

Mulai dari jazz, pop, klasik, maupun dangdut yang menjadi idola sebagian kaum. Menurut survei tahun 2017  yang dilakukan oleh Skala Survei Indonesia bahwa sebesar 58.1% publik kita memang suka dangdut.(Indonesia, 2017)  Hal ini membuktikan bahwa musik cenderung disukai oleh masyarakat terlebih musik yang menggebu-gebu semangatnya.

Namun hal langka terjadi yakni fenomena santri yang menutup telinga mereka ketika mengantri vaksinasi terdengar musik. Mungkin beberapa mengatakan tidak langka hal seperti ini, namun buktinya banyak warganet yang masih "nggumun" dengan semua yang menutup telinga mereka ketika mendengarkan musik. 

Perlu diketahui bahwa telinga mereka adalah milik mereka, ibaratnya kalau seekor burung punya sayap yang bebas terbang ke angkasa kita tidak bisa mengatur "Oh burung kamu terbang pake sayap kanan saja, terbang ke rumah dia ya". 

Haha tentu hal tersebut tidak bisa kita atur karena itu di luar kendali kita. Nah mereka yang memiliki telinga mereka sendiri juga berhak mendengar apa yang mereka suka dan tidak mendengar apabila tidak suka.

Karena fokus menghafal Al Qur'an bukan perkara sepele. Al Qur'an adalah kitab suci yang berisi firman-firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Firman Tuhan Yang Maha Menciptakan. Meskipun satu ayat demi satu ayat mereka tempuh, tapi tidak menyurutkan semangat mereka. 

Sebab orang-orang yang menghafal Al Qur'an itu adalah orang-orang pilihan Allah Subhanahu Wa Ta'Ala, banyak orang yang sebenarnya diberi kesempatan lebih namun hatinnya belum bergerak untuk menghafal kalamullah tersebut. 

Dan tentunya  menghafal Al Qur'an bermanfaat bagi dunia dan akhirat. Bukan perkara yang mudah untuk menghindari godaan dan cobaan, tapi bukan perkara yang tidak mungkin untuk bisa dihafal dan dijaga. Santri yang begitu luar biasa istiqomah semoga segera mutqin 30 juz Al Qur'an aamiin.

Nah dari gambaran di atas setiap orang memiliki presepsi tersendiri bahkan tidak perlu menganggap paling benar. Kita Indonesia, kita Bhinneka Tunggal Ika.  Setiap perilaku orang lain yang tidak sesuai dengan apa kata kita, ya sudah tugas kita menyampaikan urusan yang lain biar Tuhan yang menggerakkan hatinya.

Referensi :

Indonesia, S. S. (2017). JENIS MUSIK YANG DISUKAI PUBLIK INDONESIA. https://www.skalasurveiindonesia.com/jenis-musik-yang-dicintai-publik-indonesia/.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun