Mohon tunggu...
Eril Sadewa
Eril Sadewa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Analis Sejarah

Selamat datang, tulisan-tulisan disini adalah hasil pembacaan saya atas Sejarah Nusantara yang begitu kaya, semoga bisa menjadi jembatan untuk menyelami kekayaan sejarah negeri kita yang indah ini.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Prasasti Sangguran: Sumber Kesejarahan Kerajaan Mataram Kuna dan Kisah Dibaliknya

30 April 2024   21:11 Diperbarui: 30 April 2024   21:11 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prasasti Sangguran merupakan salah satu prasasti pada masa kuno di Indonesia yang ditemukan di Era Penjajahan Inggris. Prasasti ini memiliki kisah dan latar kesejarahan yang sangat menarik, mari simak artikel berikut untuk mengetahui kisah dan latar belakang kesejarahan dibalik Prasasti Sangguran.

Pada masa Penjajahan Inggris di Indonesia ( sekitar abad ke-19 M), marak terjadi pemindahan artefak yang dilakukan untuk kepentingan Penelitian Barat. Salah satunya adalah pemindahan Prasasti Sangguran. Pada 1812 M, Raffles yang menjabat sebagai Letnan Gubernur Inggris di Jawa menghadiahkan Prasasti Sangguran pada atasannya, Lord Minto, Lord Minto menjabat sebagai Gubernur Inggris di India, beliau hidup antara 1751-1814 M.

Raffles bahkan mencatat penemuan Prasasti Sangguran ini dalam karya monumentalnya, The History Of Java. Raffles menerjemahkan prasasti tersebut, dan hasil terjemahannya adalah prasasti ini berkisah tentang seorang raja bernama Sri Wijaya dengan patihnya yang bernama Brata Wismara. Isi prasasti ini menjelaskan bahwa sang raja bertempat tinggal di Lorkoro dan memerintah dengan bijaksana, sehingga membuat kerajaan dalam kondisi baik pada masanya.

Prasasti Sangguran berukuran 1, 61 M dan beratnya sekitar 3, 5 ton. Prasasti Sangguran merupakan salah satu sumber penting bagi kesejarahan Kerajaan Mataram Kuna.

Adapun, menurut terjemahan J.LA. Brandes, Prasasti Sangguran berisi pemindahan pusat Kerajaan Mataram Kuna dari Jawa Tengah ke Jawa Timur setelah berakhirnya masa pemerintahan Dyah Wawa. Dalam prasasti tersebut, gelar Wawa adalah Rakai Sumba/ Pangkaja , Paduka Wawa Sri Wijayalokanamottungga. Masa kekuasaan Wawa di Mataram Kuno adalah dari 924-928 M.

Dalam Prasasti Sangguran, disebutkan pengganti Wawa, yaitu Sindok, yang menggunakan gelar Sri Isana Wikrama Dharmotungga. Menurut Sejarawan Paul Munoz, Kraton Raja Sindok terletak di antara Gresik dan Singhasari.

Sejarah Singkat  Kerajaan Mataram Kuna.

Ada baiknya kita mengetahui Sejarah Mataram Kuna untuk melengkapi pengetahuan kita tentang kisah dibalik prasasti ini.  Pendiri Mataram adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya, yang memerintah pada tahun 732-760 M. Catatan Dinasti Tang, yang ditulis pada abad ke 9 M, menggambarkan Mataram Kuna sebagai berikut:
" Ada lebih dari 28 kerajaan kecil, namun semuanya mengakui supremasi Chopo ( sebutan Cina untuk Mataram Kuna),  dan yang pertama adalah Ta tsa kan hiong.

Hal itu konsisten dengan keterangan dari sebuah Kronik Sunda Kuna abad ke-16 M, Carita Parahyangan, yang menggambarkan sosok Sanjaya sebagai berikut:

"Berperang ke Mananggul, kalah Raja Mananggul, Pu Anala panglima perangnya. Terus ke Kahuripan diperangi, kalah Kahuripan. Maka Rahyang Tang Wulukapo tunduk, terus ke Kadul, diperangi, kalah Rahyang Supena, tunduk. Terus ke Balitar, diperangi, kalah sang Ratu Bima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun