Mohon tunggu...
Eril Sadewa
Eril Sadewa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Analis Sejarah

Selamat datang, tulisan-tulisan disini adalah hasil pembacaan saya atas Sejarah Nusantara yang begitu kaya, semoga bisa menjadi jembatan untuk menyelami kekayaan sejarah negeri kita yang indah ini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masih Dukung Israel? Sekejam Ini lho Penjajah VOC Dulu!

15 Desember 2023   21:55 Diperbarui: 15 Desember 2023   21:55 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya membahas ini, karena diantara kita, ada saja yang masih mendukung penjajah macam Israel yang menindas saudara-saudara kita di Palestina. Saya tidak memaksa  anda mendukung Palestina, itu hak anda. Akan tetapi, marilah menengok sejenak ke belakang, bagaimana nasib bangsa yang terjajah? Kemudian pikirkan dengan jernih, bagaimana jika Indonesia mengalami nasib itu hari ini dan ada negara tetangga yang mendukung penjajah. Baca artikel ini sampai tuntas.

Pada awal abad ke-17 M, Belanda membentuk perusahaan dagang dengan tujuan penjajahan yang dinamai sebagai VOC. VOC didirikan saat Belanda masih berjuang melawan Penjajahan Spanyol. Pada 1605 M, VOC merebut Benteng Victoria di Ambon yang menjadi tempat penting bagi perdagangan di kepulauan rempah-rempah, pada 1610 M, VOC dan Pangeran Jayakarta, Penguasa Kota Pelabuhan Jakarta, menandatangani sebuah perjanjian yang menjanjikan bahwa VOC boleh membangun gudang-gudang di tepi timur Kali Ciliwung.

Pada 1618 M, Jan Pieterszoon Coen diangkat sebagai Gubernur Jenderal VOC. Pada 1619 M, VOC melakukan serangan ke Jakarta dan berhadapan dengan Pasukan Pangeran Jayakarta, yang pada akhirnya, Jakarta berhasil diduduki oleh VOC dan dijadikan ibukota dengan nama Batavia. Pada 1628 M, Sultan Agung yang menjadi Penguasa Mataram berupaya merebut Batavia, akan tetapi mampu digagalkan oleh VOC yang memang memiliki pertahanan lebih kuat.

Menurut Sejarawan Salim.A. Fillah, VOC kala itu merupakan kongsi dagang terbesar di dunia  yang pada 1637 M,  VOC lah yang memiliki kekuatan terbesar yang bahkan mampu mengalahkan perusahaan-perusahaan besar di dunia saat ini.  Jan Pieterszoon Coen melakukan kekejaman selama pemerintahannya, antara lain dengan membantai 3000 penduduk Banda di Maluku dan membumi hanguskan sumber rempah-rempahnya. Suatu tindakan yang sangat kejam dan tak berperikemanusiaan.

Seiring melemahnya Kesultanan Mataram akibat naik tahtanya pemimpin-pemimpin tak berkompeten, VOC pun mulai menghadapi beberapa pemberontakan seperti misalnya Pemberontakan Trunojoyo yang dimulai pada 1671 M. Trunojoyo melancarkan perang dengan merebut Pantai Timur Jawa , Mataram kala itu sudah dibawah kontrol VOC, sehingga Pasukan Mataram ikut bersama Pasukan VOC memerangi saudara-saudara sebangsa merea sendiri. Misalnya pada 1679 M, Pasukan VOC dan Mataram mengepung Benteng Melambang dan menangkap pemberontakan Panembahan Romo.

Menurut Sejarawan Ahmad Mansur Suryanegara, di Sulawesi Selatan, VOC bahkan membodohi penduduk dengan mengembangkan kembali judi, sabung ayam, madat, dan pemujaan berhala yang semula sudah dihapus oleh Islam.

Gubernur Jenderal VOC,  Valckenier bahkan membantai sekitar 10.000 orang Tionghoa di Batavia.  Mengutip dari keterangan Sejarawan Belanda, Bernard HM.Vlekke, Sejarawan Ahmad Mansur mengatakan bahwa salah satu pembesar VOC yaitu Admiral C.Speelman berbohong dengan mengatakan bahwa ia akan selalu menegakkan keadilan dan kebajikan, namun nyatanya menindas rakyat dengan beban yang lebih berat.

VOC juga memaksa para sultan untuk menandatangi Korte Verklaring atau perjanjian pendek yang isinya mencabut kekuasaan para sultan dan menuntut mereka untuk tunduk pada mata uang VOC.  Tidak hanya sampai disitu, pada 1667 M, VOC menandatangani Perjanjian Bongaya dengan Penguasa Makassar yaitu Sultan Hasanuddin, isi perjanjian itu merugikan pihak lain karena hanya membolehkan VOC yang berdagang di lautan.

Menurut Sejarawan Anthony Reid, VOC bahkan memanfaatkan perang saudara untuk menaklukkan Sulawesi Selatan. Kala itu, di Sulawesi selatan memang sedang terjadi peperangan antara Kerajaan Makassar dan Kerajaan Bone.  Di Jawa, pada 1628 dan 1629 M, Jan Pieterszoon Coen melancarkan dua serangan terhadap Pelabuhan Jepara, membakar kapal-kapal dan membantai para saudagar yang datang dari Gujarat. VOC bahkan tak segan merusak pelabuhan-pelabuhan Jawa yang mengakibatkan lumpuhnya ekonomi masyarakat Jawa kala itu.

Jadi, buat kamu yang masih dukung Israel, coba dipikir-pikir dulu, apakah kalian mau bangsa kalian dijajah dan diperlakukan dengan kejam, eh ada negara tetangga yang ikut membela penjajah. Kalian yang sibuk menyalahkan HAMAS dan justru malah membela Israel, coba dipikirkan hal ini. Leluhur kalian pernah merasakan pedihnya terjajah, tapi kalian malah mendukung penjajah. Ini artinya, kalian benar-benar tidak tahu malu. Lebih parah lagi kalau yang dukung Israel itu adalah orang yang faham sejarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun