[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Kirk Ferentz tampak bersama tim sepakbola Iowa (sumber: http://kruisports.files.wordpress.com)"][/caption] Siapa yang pernah mendengar nama Kirk Ferentz? Saya yakin nama ini sangat asing di telinga sebagian besar (atau bahkan seluruh) rakyat Indonesia. Mengapa? Pertama, dia memang bukan orang Indonesia dan tidak mempunyai keterkaitan apapun dengan Indonesia. Kedua, dia juga bukan seorang selebritis tersohor laiknya Justin Bieber yang begitu digandrungi kaum muda di negara kita. Kirk Ferentz adalah seorang pegawai negeri sipil yang bekerja sebagai pelatih tim sepakbolanya (American football) Universitas Iowa, AS. Tak lebih dari seorang PNS. Laki-laki berusia 55 tahun ini berasal dari Michigan, yang sudah menjadi pelatih Iowa sejak 1999. Tidak ada yang spesial ikhwal latar belakang atau sepak terjangnya. Apalagi bagi kita, orang Indonesia, yang tidak pernah terpincut menggemari sepakbolanya Amerika, yang sekilas nampak seperti gulat memperebutkan sebuah bola. Yang cukup menghebohkan dari Ferentz ini adalah laporan terakhir mengenai gajinya per tahun yang notabene delapan kali lebih besar tinimbang gaji rektor universitas Iowa. Ferentz dilaporkan menerima gaji sebesar $3.675.000. Anda konversikan sendiri ke dalam rupiah. Nolnya tentu berderet panjang. Kabarnya, Ferentz baru-baru ini menerima kenaikan gaji 21 persen, yang membuatnya menjadi pelatih dengan bayaran tertinggi di konferensi Big Ten (salah satu kelompok divisi tim sepak bola kampus). Pikiran waras kita tentunya bertanya "Kok bisa?" Ingat, Ferentz ini bukan pelatih NFL (National Football League) yang sudah barang tentu gajihnya selangit mengingat profesionalisme dan gengsi liganya. Ferentz hanyalah seorang pelatih tim sepakbola kampus. Rupanya, sepak bola Hawkeye (nama kebanggaan tim sepak bola Universitas Iowa) adalah perusahaan mandiri, yang tidak menyedot anggaran negara atau memakai uang pajak. Mereka menghasilkan pendapatan melalui penjualan tiket, hak siar, iklan dan sponsor. Departemen atletik yang menaungi tim sepak bola Hawkeye ini menghasilkan $ 70 juta tahun fiskal lalu, dan hampir $ 20 juta berasal dari sepak bola Hawkeye. Departemen atletik juga membayar semua beasiswa yang diberikan kepada semua atlet yang dibinanya, termasuk di dalamnya 99 pemain sepak bola Hawkeye. Pertanyaan selanjutnya? Kalau mandiri dan menghasilkan uang banyak, kenapa urusan gaji pelatihnya harus diributkan? Masalahnya adalah kenaikan gaji pelatih Iowa ini dirasa kurang pas di tengah krisis ekonomi Amerika yang belum pulih. Perlu dicatat, baru-baru ini, kampus 'meliquidasi' beberapa program studi dan jurusan serta mem-PHK ratusan asisten dosen dengan alasan tidak efisien secara anggaran. Jadi, yang menjadi perdebatan di kalangan masyarakat Iowa ini adalah masalah prioritas. Kalau saja uang sejumlah itu digunakan untuk dana pendidikan. Tentunya, tidak usah ada liquidasi atau PHK [caption id="" align="alignright" width="400" caption="Ferentz disiram Gatorade setelah kemenangan tim Iowa (sumber: http://blogs.desmoinesregister.com)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H