Mohon tunggu...
Eri Kurniawan
Eri Kurniawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya pelajar, pengajar dan orang yang akan senantiasa 'kurang ajar' (dalam makna positif). Sekarang sedang belajar di kota Iowa, negerinya Bang Obama. Motto: "Teruslah merasa kurang ajar, karena kalau merasa terpelajar, kamu akan berhenti belajar."

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Free Cell Phone (Not a Scam)

18 Mei 2011   16:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:29 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="655" caption="Inilah tampilan telepon genggam gratis itu (sumber: http://i52.tinypic.com)"][/caption] Setelah sekian lama jeda dari ngompasiana akibat dari tumpukan tugas dan pekerjaan di akhir semester, akhirnya kesempatan untuk menulis kembali datang. Semester Spring sudah usai dan liburan panjang musim panas sudah menjelang, walaupun udara dingin masih menyelimuti kota Iowa beberapa hari belakangan. Enaknya, cuaca seperti ini terasa seperti di Bandung. Dengan curah hujan cukup tinggi dan udara tidak begitu panas. Sedari bulan kemarin (4/4/11), saya sudah mendapat paling tidak tujuh pesan singkat dari operator AT&T (salah satu perusahaan penyedia layanan telepon) lewat telepon genggam. Isinya singkat tapi membuat penat. Redaksinya seperti ini, "AT&T Free Msg: Your current phone will not work as of 5/20/11. Bring text msg 2 AT&T store by 5/20 to get free AT&T R225 phone & avoid service disruption." Intinya, telepon anda tidak akan berfungsi dari tanggal 20 Mei 2011. Datang ke toko AT&T terdekat dan dapatkan telpon gratis R225. Awalnya saya tidak mempercayai pesan semacam ini karena sudah terlalu banyak penipuan atau scam dengan berbagai modusnya yang pernah saya terima. Tapi, kali ini, datangnya dari operator resmi. Bisa jadi bukan penipuan. Memang telepon genggam yang saya miliki sekarang adalah model lama. Sebenarnya, spesifikasinya cukup bagus di zamannya =). Ada kamera 1,3 mp, fasilitas perekam suara dan video (VGA tentunya). Memorinya pun lumayan, di atas 512 mb. Saya membelinya sekitar tahun 2006. Lima tahun silam. Tapi ternyata telepon ini tidak akan bisa lagi dipakai, berdasarkan pesan AT&T tadi. Untuk memperjelas keabsahan pesan ini, saya meluncur ke toko AT&T terdekat awal bulan ini. Intinya, ingin menanyakan kebenaran isi pesan singkat ini dan berharap bisa mendapat telepon gratis. Rencananya memang tidak akan lama lagi saya akan kembali ke tanah air, jadi rasanya percuma membeli telepon yang terkunci. Makanya, tawaran telepon gratis sangat menggiurkan, terlepas dari kualitas teleponnya. Ah, namanya juga gratis. Sesampainya di toko, saya langsung berbicara dengan salah satu staf toko dan menanyakan langsung ikhwal pesan singkat yang selama ini saya peroleh. Staf tersebut menjelaskan bahwa AT&T memang akan mengubah frekuensinya, dari three band ke quad band. Dan, sedihnya, telepon genggam saya terbilang cukup 'kuno', karena masih three band frekuensinya. Saya pun langsung menanyakan tawaran telepon gratis. Sayangnya, stoknya habis. Akhirnya, saya kembali ke rumah dan berencana membeli telepon genggam baru yang bisa dipakai internasional. Melihat harga telepon genggam internasional yang cukup tinggi dibandingkan telepon yang terkunci, saya pun jadi ciut. Ah, saya akan coba lagi mendatangi toko AT&T untuk mendapat telepon gratis beberapa hari lagi, pikir saya. Siapa tahu stoknya sudah kembali tersedia. Dua hari yang lalu, saya mendatangi toko AT&T untuk kedua kalinya dan kembali menanyakan kebenaran pesan operator AT&T itu. Sebenarnya hanya berusaha sedikit berdiplomasi agar tidak terkesan meminta telepon gratis. Salah seorang staf toko menjelaskan bahwa AT&T akan hijrah ke frekuensi 1900, yang rupanya tidak tersedia dalam telepon yang sekarang saya miliki. Menurutnya, masih ada kemungkinan telepon saya bisa berfungsi setelah melihat tampilan telepon yang terlihat masih kekinian :). Tapi, pesannya, untuk jaga-jaga, lebih baik mengganti telepon. Saya pun langsung meresponnya dengan menanyakan ikhwal tawaran telepon gratis itu. Staf memeriksa lemari persediaan dan terlihat ada beberapa telepon gratis yang masih tersedia. Setelah mengisi formulir, telepon gratis pun saya terima. Nokia 2320. Memang bukan smartphone atau iPhone (siapa juga yang akan membagikan telepon semahal itu?). Tetapi, cukup fungsional untuk keperluan menelepon dan mengirim pesan singkat. Saya pun langsung pulang dengan perasaan bahagia setelah mendapat telepon gratis. Paling tidak, saya bisa menghemat uang untuk tidak membeli telepon baru untuk beberapa bulan ke depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun