Mohon tunggu...
Erik Tapan
Erik Tapan Mohon Tunggu... Dokter - Social Media Health Consultant

Sebagai seorang Health Consultant, saya akan berusaha memberi solusi terbaik (efisien, efektif & aman) bagi klien yang kebetulan mengalami ketidakberuntungan dengan kesehatannya. Pengalaman saya dlm bidang kedokteran, farmasi/obat2an, herbal, terapi alternatif / energi, internet dan social media. Topik yang sering ditangani: anti aging, masalah ginjal, penyakit degeneratif, lansia, dll. Silakan kontak saya untuk memperoleh waktu diskusi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Junior Scientist Award (JSA), Pupuk Tunas Bangsa

15 Mei 2011   12:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:39 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="" align="alignleft" width="302" caption="Ilmuwan Cilik"][/caption] Semua pasti setuju jika dikatakan bahwa anak-anak Indonesia merupakan harapan bagi bangsa dan negara kita. Sebagai warga negara Indonesia, kita semua pasti punya cita-cita untuk hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang makmur dan disegani. Jalan ke arah sana tentu terbuka lebar. Siapa lagi yang bisa mewujudkan hal tersebut kalau bukan generasi yang saat ini masih berada di bangku sekolah. Berbicara khusus mengenai anak-anak Indonesia, tidak jarang kita dengar prestasi mereka di tingkat dunia. Merebut medali emas (juara) pada Olimpiade Fisika Dunia, Olimpiade Matematika tingkat Dunia dan Robot International. Nyata bahwa Indonesia banyak memiliki anak-anak berbakat level dunia. Lalu kemana mereka setelahnya? Apakah hal ini cukup membuat Indonesia menjadi negara / bangsa yang besar dan disegani? Jika kita mau belajar pada tanaman, ternyata untuk menghasilkan buah yang lezat dan banyak atau menghasilkan bunga yang semerbak harum, tidaklah cukup dengan bibit unggul. Masih ada hal lain yang tidak kalah pentingnya, seperti: pupuk dan lingkungan yang mendukung, Kira-kira, inilah yang mendasari dilaksanakannya event Junior Scientist Award (#JSA). Kegiatan ini akan mencari bibit-bibit berbakat dari anak-anak mulai dari kelas IV hingga VI SD. Bakat dan aktifitas inovasi mereka bisa dilihat melalui percobaan penelitian yang terkait dengan pembuktian teori IPA (biologi, fisika, kimia, teknologi terapan sederhana) yang dipelajari. Selain IPA & Teknologi terapan sederhana, para murid2 SD dengan dibantu oleh guru pembimbing masing-masing tentunya, bisa juga membuat alat peraga, game matematika dan sebagainya. Delapan belas finalis akan diundang ke Jakarta Menariknya, akan dipilih 18 finalis yang bisa berasal dari SD seluruh Indonesia untuk diundang ke Jakarta guna menampilkan karyanya langsung kepada dewan juri. Pada kesempatan ini pula, akan diatur jadwal pertemuan dengan Ibu Ani Hudoyono dan Bpk Habibie. Pemilihan favorit melalui voting para pengunjung Junior Science Fair Sembilan pemenang akan menampilkan hasil karyanya pada event yang tidak kalah menariknya bagi anak-anak / orang tua / guru / pengamat pendidikan, yaitu di Junior Science Fair. Pada acara yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center mulai tanggal 10 hingga 11 September 2011 tersebut, para pengunjung fair bisa melakukan voting untuk memilih 1 orang pemenang favorit yang akan meraih hadiah bagi dirinya bersama sekolahnya. Harapannya dengan kegiatan ini bisa memercik api semangat penelitian / riset para tunas-tunas bangsa Indonesia. Yang tentunya hal ini perlu dipupuk terus menerus sehingga bisa menghasilkan buah baik bagi kita semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun