Agustinus, pasien Cuci Darah yang jauh dari liputan media manapun
Agustinus pasien cuci darah sejak tahun 2009
Saya mengenal pak Agustinus lewat posting-postingnya di Facebook. Meskipun sudah menjalani terapi Cuci Darah sejak 15 tahun yang lalu, namun Pak Agustinus ini tetap bersemangat menjual dagangannya yaitu Papeda, makanan khas dari Papua.
Tempat ybs biasa menggelar dagangannya adalah depan Masjid Jami Wedi, Klaten, Jawa Tengah.
Menurut beliau kehidupan dengan penyakit kronis yang tidak bisa sembuh ini bukan tanpa kendala. Sama seperti pasien-pasien penyakit kronis khususnya yang sudah cuci darah, tidak jarang kondisi tubuhnya drop.
"Saya sudah 3 kali dapat Sakramen Perminyakan", jelasnya. Bagi orang Katolik, Sakramen Perminyakan hanya diberikan bagi mereka yang sudah sakit parah atau menjelang sakratul maut.
"Puji Tuhan, selalu ada mukjizat bagi hambaNya ini"
Terus terang penulis salut kepada Bpk satu ini. Semoga kehidupan Pak Agustinus bisa memberi inspirasi bagi pasien-pasien yang senasib. Jangan mudah menyerah.
Ikuti kisah-kisah selanjutnya dari pasien2 penyakit kronis yang tetap memiliki semangat hidup dan produktif.
Semoga bermanfaat dan sehat selalu.
Foto2 aktivitas Pak Agustinus, bisa lihat di sini:
https://youtube.com/shorts/bBt7qgnxmQc
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H