Mohon tunggu...
Erik Tapan
Erik Tapan Mohon Tunggu... Dokter - Social Media Health Consultant

Sebagai seorang Health Consultant, saya akan berusaha memberi solusi terbaik (efisien, efektif & aman) bagi klien yang kebetulan mengalami ketidakberuntungan dengan kesehatannya. Pengalaman saya dlm bidang kedokteran, farmasi/obat2an, herbal, terapi alternatif / energi, internet dan social media. Topik yang sering ditangani: anti aging, masalah ginjal, penyakit degeneratif, lansia, dll. Silakan kontak saya untuk memperoleh waktu diskusi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Otokritik: Dokter dan Vaksinasi

17 Juli 2016   10:48 Diperbarui: 17 Juli 2016   10:53 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Dr yang membutuhkan ahli lain

Berikut disampaikan sebuah tulisan ringan, kurang lebihnya mohon dikomentari.
•Mobil roda empat, tetapi kenapa perlu 5 buah ban?
•Naik motor jarak dekat, tetapi kenapa perlu menggunakan helm?
•Belum tentu bayi akan menderita sakit, tetapi kenapa perlu divaksin?

Hal-hal di atas menunjukkan betapa pentingnya tindakan preventif.

Lalu hubungannya dengan dokter?

Saat ini, sering kita baca di berbagai media, seorang dokter diperiksa polisi/pihak berwenang datang sendirian (tanpa ditemani ahli hukum) ke kantor polisi. Tahu-tahu sudah ditetapkan menjadi tersangka.

Mungkin karena merasa tidak bersalah, jadi sang dokter tidak mempermasalahkan diinterogasi sendirian.

Bagaimana pendapat ts jika ada Bpk/Ibu orang tua yang mengatakan, "Dok, bayi saya tidak perlu vaksin. Kami akan merawat bayi kami sebaik mungkin. Kami yakin dengan perawatan yang kami lakukan, bayi kami tidak akan terjangkit penyakit yang divaksin tersebut!!"

Jaman sudah berubah, menurut saya, seorang dokter, terlepas dari akan dinyatakan bersalah atau tidak, hendaknya mau melindungi dirinya dengan menggunakan ahli hukum saat berhadapan dengan penegak hukum. Sama seperti masyarakat yang sudah menyerahkan urusan vaksin ke dokter, tidak ada salahnya dokter juga meminta bantuan ahli hukum untuk membantunya. Sebelum terlambat dan bahkan menerima hukuman dari masyarakat meskipun belum ditanyakan  bersalah.

Bagaimana pendapat Anda?


Tulisan lainnya:
1. Bagaimana RS JCI melindungi pasien dari Vaksin Palsu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun