Mohon tunggu...
Erik Tapan
Erik Tapan Mohon Tunggu... Dokter - Social Media Health Consultant

Sebagai seorang Health Consultant, saya akan berusaha memberi solusi terbaik (efisien, efektif & aman) bagi klien yang kebetulan mengalami ketidakberuntungan dengan kesehatannya. Pengalaman saya dlm bidang kedokteran, farmasi/obat2an, herbal, terapi alternatif / energi, internet dan social media. Topik yang sering ditangani: anti aging, masalah ginjal, penyakit degeneratif, lansia, dll. Silakan kontak saya untuk memperoleh waktu diskusi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ahok: RS yang Dikelola "Business as Usual" Tidak Bisa Hidup di Jakarta

24 Oktober 2015   16:32 Diperbarui: 25 Oktober 2015   10:32 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Saat Ahok selesai memberikan pidatonya. Gambar diambil dari FB dr Dini (Humas PERSI)"][/caption]

Kembali Gubernur DKI Jakarta, Bpk Basuki TP (Ahok) membuat pernyataan yang mengejutkan sebagian peserta Kongres XIII PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia). Dalam penutupan acara hari ini (24/10/15), Ahok yang menjadi pembicara tamu terakhir mengajak peserta untuk lebih serius mengelola Rumah Sakit. "Bagi Rumah Sakit yang tidak dikelola dengan baik atau hanya ala kadarnya (meminjam istilah pakar management RS, dr Chairulsjah SpOG: business as usual), saya jamin akan segera tutup. Jika hal itu yang terjadi, silakan cari investor lain atau hubungi Pemprov DKI karena lokasi RS tersebut tidak bisa dipergunakan untuk usaha lain selain Rumah Sakit."

Yang dimaksud dengan serius menurut Ahok, adalah bersedia melayani pasien-pasien BPJS dengan sebaik-baiknya dan tidak melakukan fraud. Management juga harus mampu melayani pasien dengan seefisien dan seefektif mungkin. Tidak adalagi pemaksaan pembelian obat-obatan / alkes yang "mutunya" lebih baik, boros alkes, dll., dalam pelayanannya.

Menjawab pertanyaan peserta mengenai minimnya penggantian biaya pengobatan yang ditetapkan oleh BPJS (http://blog.awalbros.com/2015/10/keberhasilan-menyelamatkan-pasien-bpjs-mimpi-indahku-vs-mimpi-buruk/), menurut Ahok, beliau/pemprov akan mendukung jika PERSI dan IDI bersama-sama mengusulkan kepada pemerintah agar penggantian biaya pengobatan peserta BPJS disamakan saja dengan RS Pemerintah yang setara. Toch dokter maupun peralatannya itu-itu juga (sama). Seperti diketahui saat ini, dengan sistem pembayaran BPJS yang ada, ternyata ada perbedaan antara RS tipe A (umumnya RS pemerintah) dengan RS Swasta, meskipun tenaga medisnya dan peralatannya sama. Ini tidak adil, lanjut Ahok.

Kongres XIII PERSI, Seminar Tahunan IX Patient Safety dan Hospital Expo XXVIII
[caption caption="Suasana Kongres XIII PERSI (doc. Pribadi)"]

[/caption]

Seperti diketahui sejak tanggal 21 hingga tanggal 24 Oktober 2015, telah diselenggarakan Kongres XIII PERSI, Seminar Tahunan IX Patient Safety dan Hospital Expo XXVIII di Jakarta Convention Center. Tema yang diusung pada acara kali ini adalah "Kesiapan perumahsakitan Indonesia dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN dan meledaknya peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)". Dalam kongres ini terpilih menjadi Ketua PERSI periode 2015 - 2018 adalah : dr. Kuntjoro Adi Purjanto, MKes menggantikan Dr. dr. Sutoto, Mkes. Selamat kepada Ketua PERSI yang baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun