[caption id="attachment_386137" align="aligncenter" width="300" caption="Video Conference dengan presentasi"][/caption]
Melanjutkan cerita saya sebelumnya (belum sempat di upload di Kompasiana karena format picture-nya *.png), yaitu dalam rangka mencari metode / cara ber-video conference, tulisan saya di bawah ini merupakan pengalaman saya menggunakan ClickMeeting, pada hari ini tanggal Jumat 26 Desember 2014, sekitar pukul 12:00 WIB siang.
Product Click Meeting sering saya lihat iklannya (sangat gencar beriklan) di berbagai social media. Kemungkinan pihak Social Media sudah mengetahui bahwa saya sedang mencari product video conference. Jadi  sebagian besar halaman social media yang saya buka, banner ClickMeeting ini pun muncul.
Baiklah tanpa berpanjang lebar lagi, saya akan membagi pengalaman saya ber video conference, dimulai dari menggunakan gadget dan selanjutnya dengan menggunakan notebook/komputer/MAC:
Menggunakan Gadget
Dari beberapa teman yang saya undang/invite, kesimpulan saya, product  clickmeeting ini akan mengalami kesulitan digunakan jika ada pesertanya yang menggunakan gadget.
Beberapa orang yang saya undang tidak bisa masuk. Kalau pun bisa masuk, ada yang hanya bisa mendengar dan melihat saja, komunikasi pun hanya bisa via chat. Paling maksimal berdiskusi dengan suara saya yang delay. Jadi setiap kali ngomong, saya mesti nunggu suara saya terdengar di gadgetnya.
Gambar 2. dr Tony akhirnya berhasil melakukan video conference, tapi suara saya delay
Menggunakan Notebook / MAC
Gambar 3. Video Conference dengan White Board
Agar diskusi dengan video conference Click Meeting bisa nyaman, perlu memperhatikan:
- persiapkan email address dan ID diskusi karena setiap masuk room chat, peserta akan ditanya email address / account FB dan ID diskusinya. ID diskusi ini bisa ditanyakan ke pembuat room / conferencenya seperti gam bar di bawah.
- untuk fasilitas peserta / presenternya lebih terbatas dibandingkan Talk Fusion, yaitu maksimal 3 (presenter) dan 5 (peserta)
- hati-hati jika salah satu presenter ingin keluar, roomnya langsung ketutup
Kesimpulan
Jika ingin melakukan video conference maksimal 5 orang saja, product ini lumayan. Harga/biaya langganan bulanannya terjangkau. Tidak ada biaya awal. Tentu saat ber-video conference, harus melakukan persiapan terlebih dahulu dan dilakukan dengan komputer/notebook. Jika ingin ber-video conference lebih dari 5 orang, perlu ada tambahan biaya langganannya.
Gambar 5. Jangan lupa menghapal ID meeting room
Ada program video conference lainnya?
Di akhir tulisan ini, saya ingin minta masukan pembaca, kira-kira software/aplikasi/program apa yang cocok digunakan untuk ber-video conference di Indonesia?
Tulisan saya lainnya mengenai Video Conference: