Mohon tunggu...
Erik Subiyanto
Erik Subiyanto Mohon Tunggu... -

Belajar dari kehidupan Blog saya : www.inspirasidankehidupan.blogspot.com dan www.ssvindonesia.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Life Really is Too Short

13 Desember 2011   01:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:25 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah kenapa aku begitu tertarik dengan penggalan kata yang ada dalam lagu lama yang berjudul “If I only had time”. Iramanya yang lembut mendayu-dayu begitu menyentuh perasaan. Rasanya kata-kata itu mewakili sebagian perasaanku yang menggambarkan begitu cepatnya “waktu” itu berlalu…… Life really is too short……... Aku mengcopy-paste begitu saja kata-kata itu dalam statusku di salah satu akun jejaring sosial tanpa ada maksud lain…..

Ingatanku melayang saat pertama kali masuk kuliah 26 tahun lalu di Unair. Mengalami masa-masa awal Ospek bersama mahasiswa baru lainnya. Menikmati kegembiraan menjadi seorang mahasiswa, belajar bersama orang-orang yang berbeda latar belakangnya. Sambil kuliah aku juga sempat bekerja freelance untuk sebuah proyek alat-alat listrik milik orang tua seorang teman, sebut saja A. Pekerjaan itu dilakukan dimalam hari bersama beberapa teman termasuk si A, mengingat pagi harinya kami harus pergi kuliah. Lumayan ……bisa sedikit membantu untuk biaya kuliah !!! Rasanya semua peristiwa itu baru saja berlalu. Dan tiba-tiba saja saat ini aku sudah menikah dengan kehadiran dua anak yang mewarnai hari-hari keluargaku. Selain bekerja, hari-hariku juga dipenuhi aktivitas mengantar anak ke sekolah, mendampingi mereka saat belajar dan bermain bersama mereka. Saat aku merenungkan moment-moment itu, rasanya waktu mengalir begitu cepat tanpa pernah aku menyadarinya………..

Sore itu aku dikejutkan panggilan telpon dari seorang teman yang tidak pernah melakukan komunikasi by phone sebelumnya. Ia mengabarkan bahwa temanku A, yang dulunya cukup akrab denganku baru saja meninggal. Usianya 46 tahun. Aku sempat terdiam, kaget, tidak percaya dengan berita itu karena baru seminggu sebelumnya kami sempat berhubungan di telepon. Saling menanyakan kabar, cerita tentang masa-masa lalu. Mengingat teman-teman lama…. Tiba-tiba saja datang kabar, dia sudah harus menghadap sang Pencipta. Ia meninggal tepat sehari setelah aku menulis status itu. Saudaraku sempat berkomentar, “Apakah Kamu membuat status itu khusus untuk A ?“. Apakah status itu menjadi pertanda bagi sahabatku, tak ada yang tahu. Hanya Dia yang diatas yang bisa menjawab.

Tak berselang lama, sebulan kemudian, datang kabar lain. Seorang teman SD disebuah kota kecil di Jawa Tengah, sebut saja B, juga meninggal mendadak. Diusia yang tidak jauh berbeda, masih 45 tahun. Ia meninggal karena tekanan darahnya tinggi sehabis menyantap sate kambing.

Dua sahabatku itu meninggal di usia yang masih tergolong muda untuk ukuran hidup rata-rata masyarakat Indonesia yang konon mencapai 69,7 tahun. Itu data terbaru yang dirilis oleh UNDP tentang Indeks Pembangunan Indonesia tahun 2011.

Ah, rasanya …life really is too short …itu ada benarnya. Hidup kita itu hanya sebentar. Sang Pencipta yang mengatur segalanya. Dia punya rencana yang kita tidak pernah tahu kapan Dia memanggil kita. Mungkin hari ini, besok, seminggu lagi, sebulan lagi, setahun lagi…..entah kapan tapi hari itu pasti akan datang bagi kita semua. Masalahnya bukanlah pada “panggilan” itu sendiri, tapi apakah kita “siap” saat Dia memanggil kita. Siap bukan berarti bahwa kita sudah merasa bisa meninggalkan keluarga dan sahabat-sahabat kita dengan tenang, tapi yang lebih penting apakah kita sudah melewati hari-hari kita dengan berbuat kebaikan. Kebaikan bukan hanya bagi keluarga kita sendiri, bukan hanya bagi teman-teman dekat kita tetapi kebaikan bagi semua orang. Biarlah orang lain merasakan kegembiraan dan kebahagiaan dengan kehadiran kita, dimanapun kita berada. Biarlah kehadiran kita meski hanya sesaat namun bisa memberi semangat, memberi ketenangan bagi orang disekitar kita. Semoga !!!

 

So much to do

If I only had time, If I only had time

Dreams to pursue

If I only had time, They’d be mine

 

Time like the wind

Those are hurrying by and the hours just fly

Where to begin

There are mountains I’d climb, if I ‘d time

 

Since I met you I’ve glored

Life really is too short, lovin’ you

So many things we could make true

A whole century isn’t enough to satisfy me

 

Surabaya, 22 November 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun