Mohon tunggu...
Erik Ibrahim
Erik Ibrahim Mohon Tunggu... Fresh Graduate Bachelor of Education

Berenang adalah hobi saya, berlari adalah hobi sampingan saya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menghindari Impulsif Buying Ketika "War Takjil"

12 Maret 2025   13:17 Diperbarui: 12 Maret 2025   13:16 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi beli makanan. Sumber foto : Tobias Aprin Dese ( rri. co. id) 

SIAP-SIAP WAR TAKJIL... 

Ramadan dan gegap gempita gembira telah menyambut kita pada bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. 

Apalagi berkaitan dengan persiapan untuk menjelang berbuka. Menyediakan berbagai makanan dan minuman beragam dan bermacam-macam dengan menyenangkan hati kita sendiri dan orang lain. 

Sebagian dari kita mungkin pernah mempunyai hasrat untuk memborong dan membeli itu semua. Sebelah kanan, kiri, atas bawah mau diambil semua. 

Dan tak jarang juga tiba-tiba membeli barang yang tidak diinginkan pada bulan Ramadhan ini. Misalnya hanya sekedar pengen saja.. Seperti beli martabak, durian, pempek, kue bandung dan lain sebagainya. 

Namun pada kenyataannya justru tidak dihabiskan dan malah mubazir. 

Hal tersebutlah yang memunculkan nama nya impulsif buying. Impulsif buying bagai teman bagi kita karena bisa jadi dekat dengan kita dan kita sendiri yang mengalami. 

Impulsif buying sendiri bisa diartikan sebagai membeli sesuatu secara spontan yang terjadi tiba-tiba tanpa direncanakan. 

Namun ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar kita terhindar dari impulsif buying. Diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Membuat skala prioritas

Skala prioritas sendiri merupakan hal pertama yang perlu dilakukan agar kita dapat mengetahui dan menentukan, mana yang sangat penting untuk dibeli, mana yang bisa dibeli kapanpun dan mana yang tidak perlu dibeli. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun