Baca juga : Carnaval Rio De Janeiro Dirundung bencana. Apa penyebabnya?
Pastinya sejumlah umat islam juga antusias menanti kabar tentang kapan puasa ramadhan pertama dilaksanakan.
Ada yang sebelum itu bersih bersih rumah, menyiapkan segala perlengkapan untuk tarawih, sahur dan berbuka dan lain sebagainya.
namun apa jadinya jika sudah tiba waktunya terawih.
umat islam berbondong-bondong berjamaah ke mushola/ masjid untuk menunaikan sholat isya dikuti sholat tawawih dan witir dan telah selesai semuanya. setelah itu ingin pulang justru sandal hilang entah kemana.
mungkin sebagian ada yang berekspresi biasa saja/ panik/ sigap tanggap mencari atau hanya pasrah.
Don't be sad, whatever you lose will return to another form-Jalaluddin Rumi
" Jangan sedih, apapun yang hilang darimu akan kembali dalam wujud yang lain ".Makna yang begitu mendalam dan setidaknya memberi ketenangan.
Kehilangan sesuatu yang kita belum relakan itu ialah hal yang menyakitkan dan menjadikan diri ini sedikit tidak menerima kenyataan. meskipun hanya berupa sendal.
Mengutip pendapat dari ( Perry & Potter, 2005 ) yang memberi definisi bahwa kehilangan adalah suatu kondisi terpisah dari sesuatu yang dimiliki semenjak terdapat kejadian tersebut.
Contoh : Kita sudah membeli sepatu dan kita kenakan pada tempat umum. setelah itu dilepas untuk beribadah sejenak di tempat ibadah disana.
Tanpa kita sadari, selepas ibadah ingin kembali untuk mengenakan sepatu, ternyata sudah tidak ada tanpa jejak sejak kejadian tersebut.
Lalu bagaimana cara mengatasi agar sandal bisa tetap aman meskipun dalam keramaian?
- 1. Dapat menandai sandal dengan spidol atau benda lain.