Mohon tunggu...
M ERIK IBRAHIM
M ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🌼🕊🐇Terbentur---TerBENTUR---TERBENTUK🌼🐇🕊
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🌼🕊Terimakasih atas dukungan dan komment positif membangunnya. Salam kompasianer 🙏🌼🕊🐇

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Seduhan Kopi Meniti Air Mata

10 Maret 2023   18:11 Diperbarui: 10 Maret 2023   18:09 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar oleh Pixabay dari cocoparisienne /

saat sendok melakukan perjumpaan pada sebuah gelas. Berdenting suara begitu khas. 

" Jangan sampai terdengar tetangga ", apalagi jika mereka belum sama sekali terjamah makanan. 

Lebih baik bagilah seperti membagi secuil kebahagiaan. 

Bagi dirimu mungkin secuil. 

Namun bagi mereka bisa sebongkah baru berlian. 

Seduhan kopi menghantarkan ku sore ini, pada lamunan asa yang harus kubur dalam-dalam. 

Sepintas menuju senyum paripurna yang mendekati, apalagi seduhan kopi dengan sepinggan pisang goreng disini. 

Kini, februari telah berganti menjadi bulan Maret

Tertunduk. Sembari menatap pemandangan ( dengan seduhan kopi) 

bersama hujan membawa kenangan. 

---

Demikian dan Salam fiksi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun