Mohon tunggu...
Erika Yulianti
Erika Yulianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Hai, selamat datang.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Tradisi Daerah untuk Meriahkan Hari Raya Idul Fitri 1443 H

7 Mei 2022   23:35 Diperbarui: 7 Mei 2022   23:47 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari raya Idul Fitri merupakan hari besar agama islam,  disebut juga sebagai hari kemenangan bagi para muslim. Dimana kita telah menjalani ibadah puasa selama satu bulan lamanya. Pada hari raya Idul Fitri masyarakat biasanya melakukan kegiatan seperti silaturahmi dengan kerabat dekat maupun jauh atau berkumpul dengan keluarga besar dengan tujuan untuk saling memaafkan segala kesalahan masing-masing pribadi saat masalalu, karena kita kembali ke fitrah (bebas dari dosa dan akidah yang lurus).

Pada hari raya pastinya tidak lekang dengan hal kebersamaan, karena pada hari raya Idul Fitri masyarakat mulai mudik ke kampung halamannya masing-masing untuk dapat berkumpul dengan keluarga besarnya terlebih lagi tahun ini masyarakat sudah diperbolehkan untuk mudik karena pandemi yang sudah mulai mereda tetapi tetap melakukan protokol kesehatan dengan semestinya. Namun bagi para penduduk tetap dalam satu wilayah perkampungan atau bahkan masyarakat yang memilih tidak mudik biasanya mengadakan acara untuk meriahkan hari raya Idul Fitri. Di provinsi Banten tepatnya kota Serang sendiri biasanya dua hari setelah hari raya sering mengadakan perlombaan-perlombaan seperti halnya perlombaan yang sering diadakan pada 17 Agustusan. Acara ini biasanya dilaksanakan dengan tujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar warga lingkungan sekitarnya atau penduduk setempat, tradisi ini terjadi setiap tahunnya.

Salah satu daerah perkampungan yang berada di Kota Serang yang mengadakan perlombaan rutin tahunan setiap hari raya adalah Lingkungan Calincing Masjid RT.3/RW.6, Kelurahan Tembong, Cipocok Jaya. Pada tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya mendakati hari raya Idul Fitri para pemuda-pemudi karangtaruna keliling untuk mendapatkan dana iuran dari warga lingkungan tersebut. Dana tersebut akan dipakai untuk keperluan acara seperti membeli perlengkapan untuk lomba, hadiah perlombaan dan juga sebagai doorprize yang akan didapatkan warga yang telah mendapatkan kupon.

H-1 acara para panitia mulai mendekorasi lapangan dan mulai mendirikan batang pohon pinang yang akan dipakai dalam perlombaan panjat pinang. Dalam perlombaan panjat pinang beberapa hadiah sudah di pasangkan seperti; baju, handuk, dan alat rumah tangga lainnya. Perlombaan panjat pinang ini menjadi inti dari lomba-lomba lainnya karena dalam perlombaan ini dilakukan secara berkelompok. Dikarenakan  untuk memanjat pohon pinang yang terbilang tinggi terlebih lagi pohon yang licin karena dilumuri lumpur atau pelumas yang telah disiapkan oleh panitia perlombaan, sehingga membutuhkan banyak orang untuk mendapatkan hadiah yang telah digantung di pangkal pohon pinang tersebut.Perlombaan panjat pinang membutuhkan 5-7 orang, karena permainan ini berkelompok maka membutuhkan kerja team yang kompak, para peserta akan menyusun seperti tangga, peserta satu akan berdiri di depan pohon pinang dan peserta kedua akan naik ke atas bahu peserta pertama dan begitu seterusnya sampai pangkal pohon pinang yang terdapat hadiah. Karena perlombaan ini juga membutuhkan kekuataan untuk menahan beberapa orang maka biasanya dilakukan oleh laki-laki dari pemuda hingga bapak-bapak.

Selain itu juga, perlombaan lainpun ikut dihadirkan seperti balap karung dan memasukan paku ke botol dan perlombaan lainnyapun membantu memeriahkan acara perlombaan ini yang  diikuti oleh anak-anak atau ibu-ibu dan warga lingkungan Calincing Masjid. Di lingkungan Calincing Masjid, acara ini hanya dilakukan dalam sehari dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Acara perlombaan ini menjadi tradisi bagi masyarakat sekitar karena selain meriahkan acara hari raya Idul Fitri, acara ini juga menjadi wadah sosialisasi warga sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun