Mohon tunggu...
Erika Takidah
Erika Takidah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Dosen yang fokus pada bidang ilmu ekonomi dan keuangan syariah khususnya pada perkembangan finansial teknologi. Selain dosen saya juga aktif bergabung dalam beberapa organisasi seperti Ikatan Ahli Ekonomi Islam, Masyarakat Ekonomi Syariah, Ikatan Akuntan Indonesia, Perempuan UMKM Indonesia, Aliansi Program Studi Pendidikan Akuntansi , Asosiasi Dosen Indonesia dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Empowering Women: Enhancing Wellbeing and Quality of Life in Career, Business and Beyond

24 November 2024   10:15 Diperbarui: 24 November 2024   11:21 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
International Collaborative Community Service

Pada Sabtu, 8 Juni 2024, acara International Collaborative Community Service sukses diselenggarakan secara virtual melalui Zoom Meeting. Acara ini didukung oleh Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta (FE UNJ), Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) DKI Jakarta, Persatuan Pelajar Indonesia di University Malaya Malaysia (PPI UM), serta Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia (PPPUMI).

Dengan tema "Empowering Women: Enhancing Wellbeing and Quality of Life in Career, Business, and Beyond," acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemberdayaan perempuan dalam kehidupan karier, bisnis, dan kehidupan pribadi mereka.

Pembukaan dan Sambutan

Acara dibuka secara resmi oleh Dr. Indra Pahala, M.Ak., selaku Wakil Dekan FE UNJ. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi antarorganisasi untuk mendukung pemberdayaan perempuan di berbagai sektor. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Prof. Dr. Sri Widiastuti, S.E., M.M., M.Si., yang mewakili PPPUMI. Dalam pidatonya, beliau menyoroti peran penting perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari keluarga, bisnis, hingga pendidikan. “Kualitas hidup perempuan harus dijaga dengan baik agar mereka dapat terus berkarya dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tegasnya.

Acara yang diikuti sekitar 60 peserta ini menghadirkan berbagai kalangan, termasuk anggota PPUMI dari seluruh Indonesia, mahasiswa University Malaya Malaysia, anggota IAEI DKI Jakarta, serta dosen dan mahasiswa FE UNJ. Moderasi acara dipercayakan kepada Nurhasna Hanifah Ariyanti Putri, anggota Divisi Intelektual dan Riset PPI UM.

Keynote Speaker yang Menginspirasi

Acara ini menghadirkan Ibu Inne Rahmawati Harjanto sebagai keynote speaker, seorang diaspora perempuan yang berdomisili di Belanda. Ibu Inne adalah sosok inspiratif dengan perjalanan karier yang luar biasa. Selain meraih empat gelar master di bidang bisnis dan pendidikan, ia juga aktif mengelola bisnis internasional melalui dua perusahaan miliknya, yaitu Interaff EU dan Interaff Capital. Perusahaan tersebut menangani berbagai proyek strategis di sektor media, keuangan, dan sosial di Eropa, Timur Tengah, Amerika Serikat, hingga Asia.

Dalam sesi inspirasionalnya, Ibu Inne berbagi tentang tantangan yang dihadapi perempuan modern dalam menjalani peran ganda. “Sebagai seorang perempuan, khususnya yang telah menikah, kita sering dihadapkan pada tuntutan untuk sukses dalam karier maupun kehidupan rumah tangga. Kita harus memenuhi target bisnis, menghadapi ekspektasi sosial, dan tetap menjalankan tanggung jawab sebagai ibu dan pasangan,” jelasnya.

Tantangan Perempuan dalam Karier dan Keluarga

Ibu Inne menjelaskan bahwa perempuan kerap kali dihadapkan pada konflik antara tuntutan profesional dan kehidupan pribadi. Selain tekanan untuk tampil sempurna di tempat kerja, perempuan juga memiliki tanggung jawab besar di rumah, seperti mendidik anak, memenuhi kebutuhan gizi keluarga, hingga mengelola kesehatan mental dan fisik mereka sendiri.

Ia menekankan bahwa tantangan tersebut tidak hanya berasal dari dalam diri perempuan, tetapi juga dari luar, seperti gender bias di tempat kerja dan harapan masyarakat yang menuntut perempuan untuk selalu unggul di semua aspek kehidupan. “Kunci untuk melewati ini adalah kemampuan untuk mengambil keputusan dengan percaya diri, keberanian menghadapi risiko, dan komitmen terhadap visi hidup,” tambahnya.

Strategi untuk Menghadapi Tantangan

Berdasarkan pengalamannya, Ibu Inne menawarkan beberapa strategi bagi perempuan yang ingin tetap produktif tanpa mengorbankan kualitas hidup:

1. Manajemen Peran dan Waktu
Perempuan perlu belajar memprioritaskan tugas dengan menetapkan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. “Tidak semua hal harus dilakukan sendiri. Delegasikan tugas yang bisa dikerjakan orang lain,” sarannya.

2. Pengelolaan Konflik dan Risiko
Ibu Inne membagikan pengalamannya dalam mengelola konflik yang muncul di dunia bisnis dan keluarga. Ia menekankan pentingnya komunikasi terbuka dan pengambilan keputusan berbasis data, terutama dalam situasi yang penuh ketidakpastian.

3. Keseimbangan Hidup melalui Dukungan Sosial
“Tidak ada yang bisa sukses sendirian,” ujar Ibu Inne. Ia menggarisbawahi peran support system, baik dari pasangan, keluarga, maupun komunitas. Dukungan ini tidak hanya meringankan beban tugas tetapi juga memberikan motivasi emosional.

4. Inspirasi untuk Berkarya di Tingkat Global

Sebagai perempuan yang berhasil menjalankan bisnis di berbagai negara, Ibu Inne juga membagikan pandangannya tentang pentingnya jejaring internasional. Ia mengajak peserta untuk terus memperluas wawasan, memanfaatkan teknologi, dan menjalin kolaborasi lintas budaya. “Dunia semakin terkoneksi, dan perempuan harus siap untuk beradaptasi dengan dinamika global,” ujarnya.

Dengan gaya berbicara yang hangat dan penuh semangat, Ibu Inne berhasil menginspirasi peserta untuk tidak hanya mengejar karier dan bisnis, tetapi juga menjaga kesehatan mental, emosional, dan fisik mereka. “Hidup yang berkualitas bukan tentang menjadi sempurna di segala aspek, tetapi tentang menemukan keseimbangan yang membuat kita bahagia dan bermakna,” tutupnya.

Kesimpulan yang Memotivasi

Ibu Inne mengajak perempuan untuk mengambil peran aktif dalam membangun kehidupan yang seimbang dan berkualitas. “Tetapkan tujuan yang realistis, manfaatkan kekuatan delegasi, dan jangan ragu untuk membangun jaringan yang mendukung. Ketika kita tumbuh bersama, kesuksesan bukan hanya milik kita, tetapi juga milik keluarga dan masyarakat,” ungkapnya.

Paparan Ibu Inne tidak hanya memberikan wawasan yang mendalam, tetapi juga membuka perspektif baru tentang bagaimana perempuan dapat memaksimalkan potensi mereka di tengah tantangan modern. Peserta merasa terinspirasi untuk terus berkarya dan menciptakan dampak positif, baik dalam skala lokal maupun global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun