Tenggelamnya kapal selam nanggala KRI 402 menimbulkan duka yang mendalam bagi seluruh rakyat indonesia dan seluruh keluarga korban. Dimana kapal selam nanggala KRI 402 ini meneggelamkan seluruh awak kru sebanyak 53 orang di kedalaman kurang lebih 800 m. Dimana analisis dikutip artikel nasional.kontan.co.id yang dikatakan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Yudo Margono adalah penyebab tenggelamnya kapal selam tersebut dikarenakan faktor alam beserta cuaca dan tidak adanya human eror pada saat kapal selam tersebut digunakan.
Analisis risiko menurut saya:
Menurut saya seperti yang dikatakan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) bapak Yudo, menurut saya memang benar bisa saja analisis tersebut dikarenakan adanya faktor dari alam dan cuaca. Yang dimana menurut saya jika dilihat dari awal bulan april ini cuacanya pun sudah terus-menerus hujan lebat baik pada saat pagi, siang, sore, dan malam hari sekalipun. Yang mana apabila cuaca nya sangat buruk dan selalu hujan terus akan mengakibatkan air laut pasang dan mesin kapal tersebut tidak bekerja sebagaimana mestinya.  Walaupun  di akhir-akhir bulan april ini cuacanya sudah tidak buruk lagi dan panas terik sertiap harinya.
Tetapi bedasarkan analisis yang dikutip cnnindonesia.com tersebut kita juga masih tidak tahu apa penyebab tenggelamnya kapal selam Nanggala KRI 402 dikarenakan proses evakuasi dan investigasi masih berlangsung. Dan proses pencariannya pun tidak mudah dimana kita juga meminta bantuan kepada negara-negara lain untuk cepat menemukan kapal selam ini.
Menurut saya risiko tenggelamnya kapal selam nanggala ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor linnya. Kapal selam buatan jerman ini bisa saja tenggelam dikarenakan tidak adanya percobaan sebelum akan dipakai untuk bertugas oleh awak kru kapal. Atau bisa juga dikarenakan kapala selam tersebut umurnya sudah tua dan dikarenakan umurnya sudah tua bisa saja mesinnya sudah tidak sebagus seperti pada saat awal-awal dibeli dan dipakai oleh awak kru kapal.
 Dimana apabila umurnya sudah tua mesin-mesin dan badan kapal bisa jadi tidak kuat menampung segitu banyaknya awak kapal yang mana awak kru kapal tersebut berisi 53 orang atau bisa saja dikarenakan sudah tua umurnya badan kapal tersebut sudah rapuh dikarenakan terus-terusan menyelam dan mengenai air.
Atau bisa saja penyebab tenggelamnya kapal selam tersebut dikarenakan banyaknya kelebihan muatan awak kru kapal, dimana apabila muatannya terlalu banyak dan berat maka akan menyebabkan kapal akan tenggelam lebih cepat daripada seharusnya. Dan juga menurut saya peran pemerintah dalam kasus tenggelamnya kapal selam nanggala ini sangatlah cepat dimana pada saat kapal selam nanggala ini sudah tidak terdeteksi dan dinyatakan tenggelam langsung mengerahkan seluruh tim SAR yang bertugas datang ke lapangan untuk mencari kapal selam dan beserta awak kru kapal baik puing-puing kapal selam tersebut atau pakaian atau barang-barang awak kru kapal.
Evaluasi risiko nya adalah menurut saya, seharusnya awak kapal kru yang bertugas harusnya menguji coba dan membawa kapal selam tersebut ke lapangan sebelum dipakai untuk bertugas supaya apabila adanya terjadi kerusakan-kerusakan ataupun masalah-masalah yang tidak diinginkan bisa diperbaiki ataupun tidak menggunakan kapal selam tersebut dan menggunakan kapal selam yang lain yang umur mesin dan kapal selam yang masih baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H