Mahasiswa KKN UNNES GIAT 9 Desa Balekerto menyulap bahan pangan lokal setempat menjadi makanan yang dapat mengatasi GTM pada anak usia 6 bulan ke atas. Kegiatan ini dilakukan bukan hanya untuk mencegah GTM pada anak diusia 1000 hari pertama dan juga unutk mengolah komoditas lokal yang melimpah di daerah.
UNNES GIAT merupakan salah satu program yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan (PUSBANG) Universitas Negeri Semarang yang biasa dikenal dengan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) ditujukan bagi mahasiswa semester 7 atau yang sudah memenuhi persyaratan. Lokasi kegatan GIAT sendiri terbagi di beberapa daerah, salah satunya terdapat pada Kecamtan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Mengusung tiga tema utama yaitu Mahasiswa Peduli Stunting, Desa Penggerak Pancasila, dan Membangun Ketahanan Pangan.
UNNES GIAT 9 Desa Balekerto memeroleh tema Desa Penggerak Pancasila yang terdiri dari program kerja wajib dan individu, satu diantara program kerja individu tersebut ialah Pengolahan Komoditas Lokal guna Mengatasi GTM bagi Anak diusia Perolehan MPASI. Program kerja ini berasal dari salah satu mahasiswa peserta GIAT 9 Desa Balekerto. Program kerja individu merupakan tugas wajib bagi para peserta GIAT guna mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan masyarakat desa.
Pelatihan Pembuatan Makanan Olahan Pencegah GTM disambut baik oleh ibu-ibu OKK Desa Balekerto. Dihadiri oleh rekan-rekan kader Posyandu dan Ibu Lurah guna turut meramaikan kegiatan pelatihan yang diselenggarakan mahasiswa GIAT 9. Desa Balekerto memiliki komoditas pangan yang beragam terdapat padi, singkong, buah-buahan, dan juga beragam sayur. Pengolahan ini diharap mampu mencerahkan bahwa hasil singkong bisa dimanfaatkan untuk Makanan bagi balita menjadi menu olahan yang lezat dan bukan hanya sekedar untuk dijadikan keripik atau tape.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 8 Agustus 2024 di Posko KKN UNNES GIAT 9 tepatnya dusun Purwodadi. Mahasiswa yang bernama Nur Ayni melakukan demostrasi langsung kepada ibu-ibu PKK namun, sebelum demontrasi dilakukan pemateri sebelumnya memaparkan hal-hal mengenai GTM dimulai dari penjelasan pengertian dari GTM, penyebab, dan juga cara mengatasi GTM yang kerap terjadi pada usia-usia anak. Adapun cara mengatasi anak GTM ialah memvariasikan menu olahan yang biasa diberikan pada anak menjadi lebih menarik, salah satunya menjadikan singkong yang merupakan karbohidrat sebagai sumber energi utama menjadi nugget ayam.
Nugget singkong ayam adalah pilihan makanan yang baik untuk anak-anak karena menawarkan kombinasi gizi yang bermanfaat. Singkong, sebagai bahan utama, kaya akan karbohidrat kompleks yang memberikan energi tahan lama untuk aktivitas sehari-hari. Selain itu, singkong mengandung serat yang mendukung kesehatan pencernaan dan mencegah sembelit. Nugget singkong ayam juga mengandung protein dari ayam, yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otot anak-anak. Protein ayam juga mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu pemulihan sel-sel tubuh. Di samping itu, nugget ini sering diperkaya dengan sayuran tambahan, memberikan vitamin dan mineral esensial seperti vitamin A, vitamin C, dan zat besi, yang penting untuk kesehatan mata, sistem kekebalan tubuh, dan pembentukan darah. Dengan kombinasi bahan-bahan ini, nugget singkong ayam menawarkan pilihan makanan yang seimbang dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak secara menyeluruh.
Biasanya singkong hanya diolah sebagai keripik, tape, atau hanya direbus yang jelas jarang sekali diminati oleh anak-anak diusia pertumbuhan , dengan adanya olahan nugget anak-anak menjadi mengenal makanan yang baru dan cenderung disukai karena teksturnya yang renyah dan rasanya yang gurih. Para ibu juga tidak sulit untuk mendapatkan sumber singkong karena makanan ini sangat mudah didapat di Desa Balekerto. Melalui program ini, mahasiswa berharap dapat memberikan pencerahan dari masalah yang sering timbul bagi para ibu dalam pemberian makanan kepada si kecil.
Dengan adanya program ini diharapkan warga Desa Balekerto khususnya ibu-ibu dapat mengolah bahan-bahan pangan sekitar menjadi lebih kreatif dan apabila mungkin dijadikan sebagai lahan usaha dan dapat dijadikan contoh oleh desa-desa lain. Kolaborasi antara ibu-ibu PKK dan KKN UNNES GIAT 9 ini terbilang sukses dengan antusiasme warga sekitar dan pihak KKN menginginkan adanya produk-produk inovatif akan muncul setelah kegiatan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H