Cintaku tak akan jauh dari mu. Cintaku menyatu balut kasihmu – Anang Krisdayanti
Lagu ini ‘sesuatu’ bagi saya. Pernah hits di akhir 96 dan awal 97, dinyanyikan oleh pasangan Anang dan Krisdayanti. Lagu ini nancep di hati, bukan soalan asmara.
Begini ceritanya:
Saya pindah dari Denpasar ke Jakarta November 1996 dan berkantor di Wisma IWI sisi tol jl Arjuna (seberang Universitas Esa Unggul). Tapi kantor pusat kami terletak di Wisma AKR (jl Panjang Kebon Jeruk). Jarak IWI - AKR sekitar 1,5 km, mbulet dan macet.
Saya mengontrak dengan teman sekantor ( bertiga) . Jarak kontrakan dengan AKR kurang lebih 250 meteran. Setiap hari ada shuttle dari AKR ke IWI. Kami terbiasa memakai shuttle pk 08.30. Di kontrakan, saya sendiri yang “orang jauh”. Keluarga dua teman itu di Bogor dan Pasar Minggu. Ngontrak dekat kantor memang salah satu solusi tepat untuk mengatasi macetnya Jakarta. Tiap libur, mereka pulang ke rumah masing-masing.
Masa awal di Jakarta, berat sekali buat saya. Gak krasan sama sekali. Dari soal makanan, soal transportasi; soalan besar sampai kecil bikin pusing. Terbiasa di Denpasar yang kecil dan banyak teman; kemana-mana bisa pake motor. Tiga tahun di Bali saya sudah at home banget. Bahagia, sentosa.Di Jakarta semuanya berubah. Makanan, ritme hidup, teman dan hal-hal lain yang harus disiasati.
Ada teman di Jakarta, tapi nun jauh di Pasar Minggu.Jadi teman ex Denpasar pada ngumpul di Pasar Minggu. Cuma saya sendiri di Kebon Jeruk. Saya sesekali menginap di kost teman dan bertemu dengan beberapa teman lainnya di Kalibata Mal. Hehe. Dolan saya sudah jauh saat itu.
Jika homesick berat, saya ke Surabaya terus ke Jember atau Denpasar. Kalau sudah gitu saya minta ijin ke bos. Karena bos saya ini adalah mantan bos di Denpasar, jadi bisa cincai cincai lah.
“Gimana sih baru masuk dua bulan, sudah minta cuti. Mana bisa?” katanya sambil teriak-teriak.
“Bang, aku mau ke Denpasar ketemu teman-teman. Tolong deh,” saya.
“Ijin aja”